Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan menata ulang depo bahan bakar minyak milik Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.
"Tentu titik dari masyarakat masih terlalu dekat, ini yang mau kami zooning ulang, tata ulang," kata Erick Thohir saat konferensi pers seusai mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan warga korban kebakaran pipa penerimaan bahan bakar di Terminal BBM Plumpang, Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu.
Menurut Erick, tata ulang depo tersebut tidak hanya untuk Pertamina, tapi juga PLN maupun PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) di Sumatera Selatan agar ada batasan keamanan masyarakat tinggal.
"Memang sejak awal kami sudah menekankan kepada seluruh BUMN yang masuk menjadi kawasan objek vital, saya rasa tidak hanya kilang, tetapi juga pupuk yang saya tinjau di Sumatera Selatan buffer antara titik keamanan dan titik masyarakat masih terlalu dekat," ungkap Erick.
Namun, dengan kejadian terbakarnya depo Pertamina Plumpang, Erick menyebut Pertamina akan segera mencari solusi terhadap permukiman penduduk yang berada di area sekitar depo BBM maupun kilang.
"Semoga ini menjadi solusi supaya masyarakat mengerti kawasan itu tidak aman, jangan ditinggali kembali. Pak Wapres sudah mengarahkan nanti kawasan ini bersama Pelindo dan Pertamina akan dicarikan solusi," tambah Erick.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar depo BBM Pertamina dapat dibuat lebih aman, khususnya bagi warga sekitar.
"Saya berharap supaya depo ini lebih aman, itu bisa direlokasi di daerah pelabuhan, di daerah Pelindo," kata Wapres.
Menurut Wapres, keamanan depo BBM sebagai salah satu objek vital mutlak bagi suatu ibu kota.
"Dan daerah ini nanti kita tahulah supaya lebih teratur, lebih baik, aman dan memenuhi persyaratan, sebagai satu daerah yang berada di wilayah ibu kota," tambah Wapres.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut sebanyak 1.085 orang mengungsi akibat kebakaran Terminal BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam.
Berdasarkan data sementara yang diterima BPBD DKI Jakarta, sebanyak 17 orang dilaporkan meninggal dunia, 49 orang mengalami luka berat, dan dua orang luka sedang.
Para korban dievakuasi ke beberapa rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis, di antaranya RSUD Koja, RS Tugu, RS Mulyasari, RS Pelabuhan, dan RS Firdaus.