Sungailiat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengaktifkan kembali Desa Tangguh Bencana (Destana) di daerah itu guna mengajak peran aktif masyarakat mengenali bencana.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi mengaktifkan kembali Destana di 62 desa dan 19 kelurahan di Kabupaten Bangka yang sempat terhenti aktivitas karena berbagai faktor," kata Kepala BPBD Kabupaten Bangka, Ridwan di Sungailiat, Sabtu.
Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana adalah sebuah desa atau kelurahan yang telah diberikan pelatihan oleh BPBD untuk memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya sehingga mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
Ridwan menganggap Destana penting dibentuk karena wilayah Kabupaten Bangka cukup rawan dari potensi bencana alam seperti, banjir, angin puting beliung dan ancaman bencana alam yang lain.
"Desa Tangguh Bencana mengutamakan sumber daya lokal melalui partisipasi kesadaran masyarakat di masing - masing desa dan kelurahan untuk bersama - sama melakukan penanggulangan dan penanganan bencana alam yang dapat terjadi kapan saja," jelas Ridwan.
Dia berharap dengan terbentuknya Destana nantinya penanganan dan pemulihan pasca bencana dapat dengan cepat dilakukan karena kesadaran masyarakat dan kemampuan kader Destana di semua wilayah.
"Kader Destana yang nantinya mendapat pembekalan mempunyai kemampuan mengkaji dan menganalisis sehingga dapat mengurangi resiko dampak bencana," kata Ridwan.
Ridwan mengajak seluruh lapisan masyarakat sepakat bersama-sama melakukan antisipasi ancaman bencana seperti memperhatikan kondisi lingkungan atau saluran air agar tetap bersih dari tumpukan sampah guna mencegah terjadi banjir.
Musibah bencana banjir di suatu kawasan masyarakat dapat dicegah dengan pola memperkuat sikap disiplin masyarakat setempat peduli dengan lingkungan.