Mukomuko, Bengkulu (Antara Babel) - Sejumlah warga Kabupaten Mukomuko
mengeluhkan sakit mata usai menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) di
daerah ini pagi tadi.
"Mata sebelah kiri saya kabur karena melihat gerhana matahari,"
kata Nurmalasari, warga satuan pemukiman (SP) VII Kecamatan XIV Koto,
Rabu.
Sekitar ratusan orang warga di daerah ini menyaksikan GMT di dalam dan di halaman belakang kantor bupati daerah itu.
Nurmalasari mengalami sakit mata karena tidak memakai kacamata
khusus gerhana matahari, dari lantai satu gedung itu, karena tidak
mendapat pembagian kacamata dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG).
"Saya tadi shalat kusuf di Masjid. Sampai di sini (kantor bupati) kacamata sudah habis dibagikan," ujarnya.
Kepala BMKG Provinsi Sumatera Barat Rahmat Triyono menyatakan
tidak mengizinkan warganya menyaksikan gerhana matahari tanpa
menggunakan kacamata khusus gerhana matahari.
Di Mukomuko 100 persen sinar matahari tertutup bulan, sehingga sebagian besar wilayah itu gelap total.
"Wilayah Mukomuko menjadi gelap selama 1 menit 43 detik karena 100
sinar matahari di daerah ini tertutup bulan," ujar Rahmat.
Tak Pakai Kacamata Gerhana, Mata Warga Mukomuko Pun Sakit
Rabu, 9 Maret 2016 11:37 WIB