Ramallah (ANTARA) - Pasukan Israel pada Jumat (17/5) menyerbu Masjid Ibrahimi di Kota Hebron, Tepi Barat, dan melarang adzan serta ibadah shalat Magrib di masjid tersebut.
Direktur Departemen Wakaf di Hebron, Ghassan al-Rajabi, kepada Anadolu mengungkapkan bahwa tentara Israel memaksa pegawai Departemen Wakaf untuk keluar dari masjid dan melarang mereka melaksanakan shalat Magrib.
Menurutnya, aksi yang dilakukan tentara Zionis tampaknya untuk mengamankan salah satu pejabat senior Israel yang mengunjungi masjid tersebut.
Al-Rajabi menambahkan bahwa Masjid Ibrahimi masih ditutup bagi jamaah Palestina sampai waktu shalat Isya.
Pascapembantaian terhadap 29 jemaah Palestina pada 1994 di dalam masjid yang dilakukan pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, otoritas Israel memisahkan kompleks masjid antara jemaah Muslim dan Yahudi.
Pada Juli 2017, Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan Kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia.
Hebron dihuni oleh sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim ilegal Yahudi. Pemukim Yahudi tinggal di serangkaian daerah kantong khusus Yahudi yang dijaga ketat pasukan Israel.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Israel hancurkan rumah Palestina untuk memperluas kendali koridor Gaza
18 September 2024 17:02
PBB: "militerisasi air" oleh Israel bagian dari diskriminasi air
17 September 2024 09:30
PBB: 55 perintah evakuasi Israel mencakup 85 persen wilayah Gaza
17 September 2024 09:12
Utusan AS tiba di Israel untuk cegah perang besar dengan Hizbullah
16 September 2024 17:47
Hamas kecam Israel karena rekrut warga Afrika untuk perang
16 September 2024 17:43