Jakarta (ANTARA) - Pergeseran pola hidup, termasuk jam tidur dan makan saat umat Islam berpuasa akan berdampak pada kesehatan kulit, kata dokter penanggung jawab Klinik Jasper Skincare dr Inge Yuliana.
"Biasanya hidrasi untuk kulit dari dalam bisa disiasati dengan minum air putih yang cukup delapan gelas sehari dan makan-makanan yang bernutrisi. Namun saat puasa nanti, kita diwajibkan tidak makan dan minum selama beberapa jam. Maka pasti perlu ada perubahan dari cara perawatan tersebut," kata dr Inge dalam keterangan resminya, Selasa.
Ia menjelaskan, merawat kulit bisa dilakukan dari luar dan dalam. Perawatan kulit dari dalam berkaitan dengan asupan makanan dan minuman.
"Karena perubahan jam saat Ramadhan nanti, bisa jadi membuat intensitas konsumsi untuk hidrasi juga berubah, maka kita bisa mendukung perawatan kulit dari luar seperti melakukan treatment yang result-nya untuk hidrasi dan mencerahkan," katanya.
Apalagi, lanjut dr Inge, setelah berpuasa selama sebulan, masyarakat yang beragama Islam akan merayakan Hari Raya Idul Fitri, saat mereka akan bertemu dengan keluarga dan kerabat.
"Wajah kita harus tetap cerah dan glowing bahkan setelah melewati puasa selama sebulan penuh, sehingga enggak perlu keki kalau bertemu kerabat yang sudah lama tak jumpa," kata dr Inge.
Ia merekomendasikan masyarakat untuk melakukan beberapa treatment seperti Pico Laser untuk menghilangkan bopeng, mencerahkan, memerahkan bibir.
"Kemudian juga perawatan dengan Brilliant Laser dan Infuse Whitening yang keduanya mengandung vitamin C, jadi bisa bikin kulit glowing saat Idul Fitri 2023 nanti," kata dia.
Jika tidak ada klinik yang menyediakan perawatan tersebut, maka bisa menggunakan produk seperti Jasper Body Lotion Spray dan Jasper Body Scrub.
"Pengiriman produk dari Jasper Skincare bisa ke seluruh Indonesia dan kalian bisa konsultasi secara dengan gratis," katanya.
