Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 68,67 juta masyarakat Indonesia telah memperoleh suntikan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster pertama hingga 11 April 2023.
Dilansir dari keterangan Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Selasa, jumlah penerima booster pertama berjumlah 68.677.309 penerima atau setara 29,2 persen dari total sasaran 234.666.020 orang.
Sedangkan booster kedua berjumlah 3.113.574 orang atau setara 1,3 persen dari total sasaran.
Untuk penerima vaksinasi primer atau dosis kedua berjumlah 174.860.943 orang atau setara 74,5 persen dari total sasaran. Dosis pertama 203.826.802 orang atau setara 86,85 persen dari sasaran.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi booster kedua untuk usia 18 tahun ke atas.
Imbauan itu terkait dengan tren peningkatan kasus COVID-19 di Jakarta dalam kurun sebulan terakhir, meski secara umum situasi kasus dipastikan masih terkendali.
"Situasi sangat terkendali di Jakarta, karena walau tren kasus COVID-19 di Jakarta sedang naik dalam sebulan terakhir, tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan rumah sakit," ujarnya.
Ngabila mengatakan kenaikan kasus saat ini belum dapat dibuktikan secara epidemiolog sebagai efek dari varian baru Arcturus yang kini sedang menjangkit di India.
"Arcturus belum ditemukan di Jakarta. Kami akan perkuat genome sequencing untuk semua kasus positif yang ditemukan di Jakarta dari Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) dan swasta," ujarnya.
Ngabila mengimbau masyarakat untuk tidak panik, apa pun varian yang muncul di Jakarta.
"Perkuat imunitas dengan pola hidup sehat dan imunisasi. Cegah sakit tetap lebih baik dengan disiplin bermasker, terutama jika sedang sakit atau berdekatan dengan orang sakit," katanya.