Pontianak (Antara Babel) - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal
TNI Agung Risdhianto, memastikan tidak ada prajurit tempur TNI AD di
lingkungannya yang kegemukan.
"Setiap enam bulan sekali uji kesehatan jasmani, dimana jika anggota
kita tidak lulus uji fisik itu, maka dia tidak bisa melanjutkan
sekolah, dan tidak bisa naik pangkat. Makanya, saya pastikan tidak ada
prajurit kita yang ditempatkan di medan tempur yang kegemukan," katanya,
di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, Kodam XII/Tanjungpura selalu mengharuskan setiap
anggotanya menjaga kestabilan berat tubuh mereka agar tidak kegemukan.
"Kita bayangkan saja jika prajurit kita gemuk-gemuk, lalu ketika
perang, mereka tidak akan bisa lari dan sulit untuk menghadapi musuh.
Makanya mereka tidak boleh gemuk," tuturnya.
Kalaupun ada anggota yang gemuk, lanjutnya, mereka kebanyakan berada
di bagian staf, namun mereka tetap diwajibkan uji kesehatan jasmani.
"Namun, bisa dipastikan prajurit kita yang berada di satuan tempur,
itu tidak ada yang gemuk. Kita juga selalu mengingatkan setiap komandan
agar bisa mengintruksikan prajuritnya supaya bisa menjaga kondisi
tubuhnya," katanya.
Dia menambahkan, anggota TNI juga diwajibkan mengikuti kesamaptaan
dua kali seminggu untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Di luar itu, para
prajurit pun diminta rajin berolah raga.
Setiap beberapa bulan, ada tes fisik untuk seluruh anggota TNI.
Tentunya uji kesamaptaan ini ditentukan dengan usia prajurit. Makin
muda, makin tinggi standarnya.
""Seperti kalau usia 55 tahun, pull up dua kali, tetapi yang
25 tahun itu misalnya harus 10 kali," katanya. Mereka memang memiliki
daftar indeks kemampuan dan kesemaptaan jasmani sesuai tingkat usia.
Prajurit Tempur Kodam XII/Tanjungpura Tidak Boleh Kegemukan
Rabu, 30 Maret 2016 16:56 WIB
saya pastikan tidak ada prajurit kita yang ditempatkan di medan tempur yang kegemukan.