London (ANTARA) - Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin mengaku telah menjatuhkan sebuah rudal jarak jauh Storm Shadow yang dipasok Inggris untuk Ukraina.
Ini untuk pertama kalinya Rusia mengaku menembak jatuh rudal buatan Inggris yang pekan lalu mengumumkan tengah menyalurkan rudal itu ke Ukraina.
Dalam pengarahan hariannya terkait konflik Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menembak jatuh rudal jelajah buatan Inggris itu, juga rudal-rudal jarak pendek yang diluncurkan dari sistem peluncur rudal buatan AS HIMARS dan rudal HARM.
Reuters belum bisa memverifikasi kebenaran laporan ini.
Inggris adalah negara pertama yang terbuka menyatakan memasok rudal jelajah jarak jauh kepada Ukraina.
Rudal jarak jauh ini membuat pasukan Ukraina bisa menyerang pasukan dan depot-depot pasokan Rusia jauh di belakang garis depan perang.
Pada saat bersamaan, Ukraina juga sedang menyiapkan serangan balasan besar-besaran.
Rusia pada Minggu (14/5) menyebut Ukraina telah menggunakan rudal-rudal semacam itu untuk menyerang situs-situs industri di kota Luhansk yang dikuasai Rusia dan terletak di Ukraina timur.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan hari ini bahwa Rusia memandang "sangat negatif" keputusan Inggris dalam memasok rudal jarak jauh itu.
"Inggris mengklaim berada di garis depan di antara negara-negara yang terus mengalirkan senjata ke Ukraina," kata dia kepada wartawan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Akhir Perang Ukraina dalam kendali Donald Trump
14 Desember 2024 18:23
Trump kecam Ukraina karena serang Rusia dengan rudal jarak jauh AS
13 Desember 2024 12:13
Rusia serukan pertemuan darurat DK PBB terkait Suriah
9 Desember 2024 11:35
Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:42
Rusia luncurkan rudal balistik, NATO tegaskan dukungan bagi Ukraina
27 November 2024 12:19
Pasukan Korut menyamar sebagai penduduk Rusia untuk lawan Ukraina
25 November 2024 12:12
Zelenskyy optimistis perang Ukraina akan berakhir pada 2025
24 November 2024 13:06
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31