Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membutuhkan sebanyak 1.200 dosis vaksin guna mencegah penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak sapi di daerah itu.
"Kebutuhan vaksin LSD di Belitung adalah sebanyak 1.200 dosis," kata Kepala Bidang Peternakan DKPP Belitung, Suparman di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, jumlah kebutuhan vaksin LSD ini sama dengan jumlah kebutuhan vaksin booster penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi dan kambing di daerah itu yakni 1.200 dosis.
"Vaksin LSD ini kami butuhkan untuk melindungi sapi-sapi lokal di Belitung dari serangan virus LSD," ujarnya.
Ia mengatakan, pemberian vaksinasi ini bertujuan melindungi sapi di daerah itu dari wabah virus LSD atau penyakit kulit berbenjol.
Dikatakan dia, khusus untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai belum ada pengadaan ataupun pendistribusian vaksin LSD.
Baca juga: DKPP Belitung imbau peternak rutin semprotkan disinfektan cegah wabah LSD
Baca juga: Ribuan sapi di Belitung sudah mendapat vaksin penguat PMK
"Karena sifatnya masih terbatas belum menyeluruh, pemerintah pusat masih memprioritaskan untuk daerah yang penyebaran LSD-nya sporadis dan sudah banyak itu yang diutamakan terlebih dahulu," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengoptimalkan upaya pencegahan virus LSD di daerah itu dengan mengedukasi peternak agar menjaga kondisi kebersihan kandang.
Selain itu, pihaknya juga membagikan cairan disinfektan kepada para peternak dan penjual hewan kurban Idul Adha 1444 Hijiriah di wilayah setempat.
"Kami harapkan peternak dapat menjaga kebersihan kandang dan menyemprotkan cairan disinfektan ini sekali sehari di kandang mereka," ujarnya.
Dokter hewan di Puskeswan Tanjung Pandan, drh. Liza Aprianti mengatakan penyakit LSD atau kulit berbenjol disebabkan oleh virus yang penularannya melalui serangga.
"Kalau penularannya karena serangga maka otomatis pencegahannya harus mengeliminasi serangga dengan menjaga kebersihan kandang dan menyemprotkan cairan disinfektan," katanya.
Ia menjelaskan, adapun gejala sapi yang terinfeksi virus LSD adalah demam yang disertai timbulnya benjolan di kulit.
"Benjolan itu dari kecil kemudian berkembang melepuh dan pecah, kemudian juga ada pembengkakan di kelenjar tubuh, hewan demam, lesu dan produktivitasnya mengalami penurunan salah satunya nafsu makan," ujarnya.