Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Pemerintah Provinsi Kepuluan Bangka Belitung menerapkan pelajaran antinarkoba di seluruh sekolah, guna menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya narkotika tersebut.
"Kami berharap penerapan pendidikan antinarkoba di seluruh jenjang pendidikan ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya narkoba," kata Kepala BNNP Kepulauan Babel Brigjen Pol MZ Muttaqien di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan BNN bekerja sama dengan Pemprov Kepulauan Babel telah melahirkan Pergub Nomor 55 tahun 2021 tentang Program Integrasi Kurikulum Antinarkoba, dimana pelajaran antinarkoba masuk kurikulum di PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Madrasah Aliyah dan sederajat di lima mata pelajaran yaitu PPKN, agama, kimia, biologi dan pendidikan jasmani oleh raga dan kesehatan (PJOK), sehingga para remaja tahu akan bahaya narkoba.
"Kami bersama Dinas Pendidikan Babel telah melaksanakan bimbingan teknis kepada guru-guru, untuk menyamakan persepsi tentang silabus dan modul pelajaran dalam program ini," ujarnya.
Baca juga: BNN Babel musnahkan narkotika senilai Rp10,261 miliar
Ia mengatakan Bangka Belitung merupakan wilayah kepulauan yang memiliki potensi kerawanan masuknya jalur narkotika cukup tinggi, karena letak wilayahnya yang strategis, penduduknya yang cukup beragam serta pertumbuhan ekonomi dan bisnisnya yang sangat cepat.
Kemudian lebih mengkhawatirkan lagi, kejahatan luar biasa ini sudah menjangkiti berbagai lapisan masyarakat dari kota sampai ke pelosok kampung. Tidak hanya orang dewasa, remaja dan bahkan anak-anak sudah menjadi korban penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ini.
"Tidak hanya orang biasa tetapi juga ada oknum aparat, ada oknum pejabat yang seharusnya menjadi panutan juga terkena narkoba," katanya.
Ia menegaskan semua itu harus dihentikan, harus dilawan, dan tidak bisa dibiarkan lagi.
"Kita tegaskan bahwa Provinsi Bangka Belitung siap mendukung upaya-upaya war on drugs agar Negeri Serumpun Sebalai ini bersih dari narkoba," katanya.