Sungailiat (ANTARA) - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat pengiriman udang lintas area tahun 2022 mencapai 20 ribu ton.
"Selama tahun 2022, kami mencatat jumlah pengiriman udang lintas area mencapai 20 ribu ton dengan nilai mencapai kurang lebih Rp100 miliar," kata Kepala BKIPM Pangkalpinang Dedy Arief Hendriyanto, di Sungailiat, Kamis.
Hanya saja diprediksi tahun 2023, produksi udang mengalami penurunan akibat ratusan tambak udang di Bangka Belitung yang terpaksa ditutup oleh pengusaha.
Dia mengatakan, terdapat 180 lokasi tambak udang tersebar di sejumlah tempat di Babel yang terpaksa ditutup oleh pelaku usaha, karena penyakit udang yang berbahaya mengancam produksi panen.
"Saya berharap ke depannya produksi udang dari Bangka Belitung mampu membantu memenuhi produksi udang nasional yang saat ini baru tercapai satu persen," ujar dia pula.
Dedy Arief Hendriyanto menaruh harapan besar kepada Sumber Hatchery Bangka mampu memenuhi kebutuhan benih udang yang sehat dan berkualitas, karena perusahaan tersebut berhasil mengantongi sertifikat grade A karena berhasil menerapkan keamanan hayati menggunakan teknologi ultraviolet.
"Tercatat 2,7 miliar benih udang dari tiga ribu induk berhasil diproduksi oleh Sumber Hatchery Bangka," kata dia lagi.
Dia juga berharap ke depannya tambak udang yang tutup akibat ancaman penyakit dapat kembali memproduksi udang, sehingga memberikan kontribusi produksi udang nasional.