Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para pelaku UMKM mengembangkan produk kreatif teh dari daun pohon pelawan.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Senin, mengatakan produk teh daun pelawan sudah mulai dikembangkan secara mandiri oleh para pelaku UMKM di Desa Namang.
"Sebagian pelaku usaha kreatif di Desa Namang memang sudah mulai mencoba membuat minuman teh dengan bahan bakunya dari daun pohon pelawan yang menurut keterangan mereka merupakan minuman berkhasiat untuk kesehatan," kata Ali.
Justeru itu, kata dia pemerintah daerah berupaya mendorong dan membina para pelaku UMKM yang khusus memproduksi teh pelawan agar bisa menjadi produk kreatif bernilai ekonomis.
Baca juga: Kulat Pelawan Bangka Tengah sajian kuliner digemari wisatawan
"Banyak hal yang harus dikembangkan terkait produk teh pelawan ini, apalagi mereka baru memulai tentu harus dilihat sisi kesehatan dan ke depan izin serta pangsa pasar," ujarnya.
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bangka Tengah Elshinta Sugianto mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan produk teh pelawan.
"Bahkan kita sudah menggelar pelatihan pembuatan teh yang bahan bakunya dari daun pelawan di Desa Namang untuk untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam menyediakan minuman yang sehat dalam keluarga, serta untuk dapat diberdayakan sebagai suatu usaha mandiri dalam menambah penghasilan keluarga," ujarnya.
Baca juga: Petani Bangka Tengah kembangkan teh daun pelawan
Ketua Dharma Wanita PersatuanKecamatan Namang Kiki Listari menyebutkan teh daun Pelawan ini cukup diminati masyarakat, karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya dan cara pembuatannya pun sangat mudah sekali.
“Khasiatnya juga banyak sekali, di antaranya dapat mengobati sakit maag, mengurangi kolesterol, meningkatkan kinerja jantung dan paru, menyebuhkan stroke, meningkatkan daya tahan otak, anti kanker, anti tumor, anti bakteri dan anti virus,” jelasnya.
Ia mengatakan, bahan baku sangat mudah ditemukan karena Namang merupakan desa yang melestarikan pohon kayu pelawan.
"Bahkan Hutan Pelawan namang sudah masuk destinasi wisata unggulan yang cukup dikenal wisatawan lokal dan luar daerah," ujarnya.
Baca juga: Harga jamur pelawan Bangka Tengah Rp5 juta