Koba, Babel (Antaranews Babel) - Harga jamur pelawan yang tumbuh di hutan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai Rp5 juta per kilogram.
"Harga jamur pelawan yang sudah dikeringkan mencapai Rp5 juta per kilogram dan termasuk jamur termahal di Indonesia," kata Budiman, pemburu jamur, di Namang, Kamis.
Ia menjelaskan, jamur pelawan hanya ditemukan di kawasan hutan Pelawan Namang dan tidak akan ditemukan di daerah lain, karena tanaman jamur itu hanya muncul di kawasan hutan yang ditumbuhi pohon pelawan.
"Jamur ini terbilang langka, tidak selalu ada setiap saat karena jamur ini muncul saat-saat tertentu saja di hutan pelawan tersebut. Jamur ini biasa bermunculan di dalam hutan pelawan usai hujan lebat disertai petir," katanya lagi.
Dia mengatakan, kalau kondisi cuaca hujan disertai petir maka banyak warga berburu jamur pelawan (kulat pelawan dalam bahasa Bangka) yang kemudian diolah serta dikeringkan untuk dijual dengan harga cukup mahal.
"Kendati harganya mahal namun permintaan jamur pelawan ini cukup banyak dan rata-rata adalah dari luar Bangka Belitung karena rasanya yang berbeda dengan jamur kebanyakan," kata dia.
Zaiwan, penjual jamur pelawan mengatakan harga jamur tersebut tergolong mahal karena sangat langka dan hanya bisa didapatkan saat-saat tertentu saja.
"Jamur pelawan ini berbeda dengan jamur kebanyakan yang bisa tumbuh menjamur setiap hari. Jamur pelawan ini bisa didapatkan pada saat kondisi cuaca ekstrem," katanya.
Zaiwan mengatakan, jamur pelawan itu bisa dikatakan berkah bagi masyarakat Desa Namang karena harganya cukup mahal dan hanya ada di hutan Pelawan Namang.
"Tidak heran banyak warga berburu jamur itu kendati sulit mendapatkannya, seperti mencari harta karun karena langka sehingga harganya mahal," kata dia lagi.