Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan pembangunan sekolah menengah atas (SMA) negeri baru, untuk menyesuaikan dengan daya tampung anak usia sekolah di daerah ini.
"Solusi daya tampung yang terbatas, tentu pendirian lembaga pendidikan baru jenjang SMA dan ini perlu kita usulkan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Kamis.
Bupati mengatakan, itu menyikapi sebanyak 33 siswa lulusan SMP di Kabupaten Bangka Tengah terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA karena daya tampungnya sudah penuh.
"Lahan kita yang siapkan, kita cari lahan yang benar-benar layak untuk dibangun lembaga pendidikan tingkat SMA," ujarnya.
Bupati berharap Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat menyikapi dan mencarikan solusi terkait anak-anak daerah ini yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA karena daya tampung sudah penuh.
"Kita sudah komunikasikan dengan Pemprov Babel, terutama rencana pendirian sekolah baru tingkat SMA di Kecamatan Koba," ujarnya.
Ia mengatakan, SMA atau SMK negeri yang ada di Koba sudah penuh daya tampungnya sehingga tidak bisa menerima siswa baru.
Bupati mengatakan, harus ada solusi karena di Koba tidak ada SMA atau sederajat, kecuali Pondok Pesantren Al-Muhajirin namun yang non muslim tidak mungkin bersekolah di lembaga pendidikan tersebut.
Sedangkan SMA negeri yang lainnya menurut zonasi dari 33 siswa tersebut paling dekat memang ke SMAN 1 Koba yang menjadi harapan satu-satunya.
"Saya berharap ada kebijakan dan solusi dari Pemerintah Provinsi Bangka Belitung tentang bagaimana langkah-langkahnya agar 33 siswa itu bisa meneruskan pendidikannya kembali," ujarnya.