Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko akan bertemu pada Minggu, kata kantor presiden Rusia, Kremlin.
Kabar itu muncul dua hari setelah Moskow memperingatkan bahwa agresi terhadap negara tetangga dan sekutunya yang setia itu juga akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia.
Putin menegaskan bahwa Moskow akan menggunakan segala cara yang pernah dipakai untuk menghadapi sikap permusuhan terhadap Belarus.
Kremlin mengatakan Lukashenko sedang melakukan kunjungan kerja ke Rusia dan akan melakukan pembicaraan dengan Putin soal perkembangan terbaru menyangkut negara-negara yang terlibat dalam "kemitraan strategis.
Sebelumnya pada awal pekan ini, Polandia memutuskan untuk memindahkan unit-unit militernya lebih dekat ke perbatasan dengan Belarus.
Keputusan itu diambil setelah pasukan Wagner Group berdatangan di Belarus.
Kendati Belarus tidak mengirimkan pasukan ke Ukraina, Lukashenko memperbolehkan Moskow menggunakan wilayah negaranya untuk meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
Sejak awal invasi itu pula, Lukashenko sudah sering bertemu Putin dan kedua negara itu beberapa kali menggelar latihan militer bersama.
Pada Juni, Lukashenko mengizinkan negaranya digunakan sebagai pangkalan bagi persenjataan nuklir Rusia. Langkah itu dikecam oleh banyak negara Barat.
Ada persepsi bahwa Lukashenko, yang dikucilkan oleh Barat, menggantungkan kelangsungan hidupnya pada Putin.
Kemungkinan seperti itu telah mengembuskan kekhawatiran di Kiev, ibu kota Ukraina, bahwa Putin akan terus menekan Luskashenko untuk melibatkan Belarus dalam serangan baru di darat.
Pada Kamis (20/7), Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan para tentara bayaran dari Wagner Group sudah mulai melatih pasukan khusus Belarus di daerah militer.
Daerah tersebut terletak hanya beberapa kilometer dari perbatasan antara Belarus dan Polandia --yang merupakan anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
Pemimpin Wagner Group Yevgeny Prigozhin pada Rabu (19/8) terlihat dalam video sedang menyambut para personel tempurnya di Belarus.
Kepada para petempur Wagner, Prigozhin mengatakan mereka saat ini tidak akan mengambil bagian dalam perang di Ukraina.
Namun, ia memerintahkan para personel untuk mengumpulkan kekuatan bagi operasi-operasi yang dijalankan Wagner di Afrika sementara mereka melatih tentara Belarus.
Sumber: Reuters