Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menyatakan data proyeksi penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi bahan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan pembangunan.
"Data proyeksi penduduk ini penting dalam membuat kebijakan pembangunan di Kepulauan Babel ini," kata Suganda Pandapotan Pasaribu saat menghadiri Sosialisasi Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota 2020-2035 Hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan proyeksi penduduk adalah alat yang sangat berharga dalam meramalkan dan memahami tren pertumbuhan penduduk pada masa depan dan ini tentunya sangat membantu pemerintah mempersiapkan dan merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan masa datang.
"Melalui proyeksi penduduk yang akurat ini, maka kita dapat memahami tantangan yang mungkin dihadapi dan merancang strategi yang tepat untuk menghadapinya," kata Suganda Pandapotan.
Ia menyatakan dengan menggunakan data historis, tren sosial, dan variabel demografis lainnya, proyeksi penduduk memberikan gambaran tentang bagaimana jumlah penduduk di Bangka Belitung dapat berubah dalam jangka waktu tertentu.
"Ini memungkinkan pemda di Babel dan pemangku kepentingan lainnya untuk membuat kebijakan dan perencanaan yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan masa depan," katanya.
Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga menyatakan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) di provinsi itu ingin memperkirakan bagaimana populasi penduduk sampai 2035.
"Bagaimana proporsi usia produktif yakni usia 15 hingga 65 tahun dan 2035 nanti, ternyata terjadi perubahan. Yang berubah adalah usia nonproduktif terutama usia tua makin meningkat," katanya.