Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terhitung Januari hingga April 2016 menemukan 11 kasus angka kematian ibu (AKI), karena keracunan kehamilan.
"Rata-rata kasus AKI karena keracunan kehamilan yang ditandai hipertensi, kaki bengkak dan ada kadar protein pada air kencing ibu hamil itu," kata Kabid Binkesmas dan Promkes Dinkes Provinsi Kepulauan Babel, Sardiyono di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan selama 2015 jumlah kasus AKI yang berhasil ditemukan sebanyak 36 kasus tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.
"Kasus AKI masih rendah dibanding kasus secara nasional, namun demikian kami terus berupaya Bangka Belitung bebas AKI," ujarnya.
Dalam menekan angka AKI ini, kata dia, pihaknya terus melakukan pembinaan kepada ibu hamil, guna mendeteksi dini risiko kematian ibu dan bayinya.
Selain itu, pihaknya meningkatkan infrastruktur dan sumber daya manusia dokter, bidan di puskesmas, posyandu dan pusat pelayanan kesehatan di desa dan pulau-pulau kecil.
"Kami memberikan pendampingan kepada ibu hamil, agar mereka bisa secara baik menjaga kesehatan kehamilan dan bayi yang dilahirkannya sehat," ujarnya.
Menurut dia program kesehatan tanpa pemberdayaan masyarakat, maka keberhasilan yang diraih tidak akan terwujud, karena sumber daya manusia dalam mencegah AKI ini akan tetap rendah.
"Saat ini tingkat pemahaman dan sumber daya manusia masyarakat khususnya ibu hamil sudah cukup baik, seiring dioptimalkan berbagai program kesehatan kepada masyarakat," ujarnya.