Sungailiat (ANTARA) - Bupati Bangka Mulkan mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk hemat dalam penggunaan air bersih karena di sejumlah tempat mulai kekurangan air bersih akibat musim kemarau.
"Saya ingatkan masyarakat hemat menggunakan air bersih, gunakan hanya untuk keperluan yang dianggap primer di rumah tangga," kata dia di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis, menanggapi masyarakat di sejumlah tempat mulai kekurangan air bersih.
Musim kemarau disertai dampak El Nino yang diprediksi oleh BMKG masih akan terjadi beberapa bulan ke depan, kata dia, tidak hanya berdampak terhadap krisis air bersih untuk kebutuhan rumah tangga masyarakat, melainkan juga mengakibatkan ancaman kebakaran hutan dan lahan.
"Jangan menggunakan air bersih untuk keperluan menyiram tanaman, mencuci kendaraan meskipun air diambil dari sumur atau sumber air bersih milik sendiri," kata dia.
Mulkan mengajak masyarakat yang masih tersedia sumber air bersih untuk saling membantu dengan memberikan air bersih kepada warga lain yang membutuhkan.
"Kemarau yang menyebabkan sejumlah warga kekurangan air bersih, mendorong kita untuk saling membantu satu dengan yang lain," ujar dia.
Pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama dengan kepolisian telah menyalurkan beberapa ton air bersih bagi warga di daerah rawan air bersih, termasuk distribusi air bersih ke lembaga sekolah dan tempat ibadah.
"Saya mengimbau seluruh masyarakat ikut berperan menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membakar sampah sembarangan, jangan membuka perluasan perkebunan dengan cara membakar termasuk tidak membuang puntung rokok di kawasan hutan," kata dia.
Dia mengatakan ancaman kebakaran hutan dan lahan berpotensi cukup besar jika tidak secara bersama-sama dijaga oleh seluruh lapisan masyarakat.
Bahkan, katanya, terdapat puluhan hektare kawasan hutan dan lahan di Kabupaten Bangka yang terbakar. Laporan kebakaran hutan dan lahan hampir terjadi setiap hari.