Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sudah menyalurkan 75 persen beras program cadangan pangan pemerintah (CPP), untuk keluarga penerima manfaat (KPM).
"Untuk program CPP tahap II ini, kami sudah menyalurkan 75 persen beras bagi keluarga kurang mampu secara ekonomi," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Minggu.
Bupati menjelaskan, bahwa tercatat sebanyak 6.436 KPM menjadi sasaran program CPP yang tersebar pada enam atau seluruh kecamatan.
"Sebesar 75 persen sudah tersalurkan dan saya minta hingga akhir September 2023 sudah tersalurkan 100 persen," katanya.
Bupati menjelaskan, bantuan bahan pangan berupa beras ini untuk menanggulangi kekurangan pangan akibat gejolak harga pangan, bencana alam dan sosial, maupun keadaan darurat.
"Penyaluran beras program CPP sangat tepat dan kita percepat karena saat ini terjadi musim kemarau yang berdampak terhadap merosotnya produksi pertanian dan memicu tingginya inflasi," ujarnya.
Setiap KPM mendapatkan 10 kilogram beras yang disalurkan langsung selama tiga bulan yaitu September, Oktober dan November 2023.
"Setidaknya bantuan beras ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan bagian dari upaya pemerintah dalam mengatasi kerawanan pangan," ujarnya.
Kepala DPKP Kabupaten Bangka Tengah, Dian Akbarini mengatakan sebanyak 6.436 KPM sasaran bantuan beras pada tahap II tersebar di seluruh desa.
“Harapan kami penyaluran bantuan beras kali ini bisa mengurangi pengeluaran masyarakat terhadap pembelian beras, karena salah satu penyebab inflasi adalah beras," ujarnya.