Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta seluruh pihak sekolah di daerah itu agar mampu menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan terbebas dari aksi perundungan.
"Perundungan di lingkungan sekolah merupakan perbuatan tercela yang akan menghambat tumbuh kembang anak, untuk itu kami berharap seluruh sekolah mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang menyenangkan, sehingga anak-anak bisa belajar dengan aman dan nyaman agar bisa terus berkembang," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Senin.
Untuk mewujudkan sekolah yang terbebas dari aksi perundungan, kata dia, seluruh elemen harus terlibat, baik pengelola sekolah, pengajar, siswa, orang tua siswa maupun masyarakat untuk bersama-sama melawan perilaku tercela tersebut, yang dikhawatirkan dapat merusak masa depan anak-anak.
Menurut dia, dampak dari perundungan tidak bisa dianggap sepele karena korban akan mengalami rasa sakit fisik dan psikologis, sehingga peran orang tua dalam mendukung anak-anak mereka juga menjadi kunci utama agar perilaku dalam kehidupan sehari-hari sesuai aturan hukum dan etika yang ada di tengah masyarakat.
"Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan sekolah, tapi tanggung jawab kita semua, termasuk orang tua. Orang tua punya peran penting untuk memberikan pelajaran bagi anaknya," katanya.
Menurut dia, menyediakan tempat dan kesempatan kepada seluruh anak untuk berekspresi sesuai dengan yang disukai juga perlu difasilitasi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain melakukan pengawasan ketat dan bimbingan guna mencegah kemungkinan terjadinya tindak perundungan dalam setiap aktivitas di lingkungan sekolah, Bong MIng Ming juga menyarankan agar setiap sekolah memiliki ruang dan petugas khusus untuk menerima pengaduan.
"Ruang bisa disiapkan atau nomor telepon pengaduan agar jika ada anak yang menjadi korban perundungan dapat melaporkan apa yang dialami dan bisa mendapatkan pendampingan serta bimbingan," katanya.