Manggar, Babel (ANTARA) - Kepolisian Resor Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan sosialisasi bahaya kenakalan remaja, termasuk di antaranya mencegah kasus perundungan di sekolah.
"Kita kumpulkan seluruh kepala sekolah untuk semua tingkatan dan kita sosialisasikan bahaya 'bullying' (perundungan) sebagai langkah antisipasi," kata Kapolres Belitung Timur AKBP Indra F Dalimunthe di Manggar, Jumat.
Dalam kegiatan sosialisasi dan penyuluhan ini, Polres Belitung Timur menggandeng Komnas Perlindungan Anak serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Belitung Timur.
"Bukan hanya penyuluhan terkait bullying, kita juga menyosialisasikan bahaya geng motor dan tawuran antarpelajar dan penyalahgunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya," ujarnya.
Polres Belitung Timur melakukan sosialisasi tersebut secara masif ke setiap sekolah dan secara rutin pada Senin, Selasa, dan Rabu.
"Kita datang ke sejumlah sekolah setiap Senin, Selasa, dan Rabu. Semua sekolah kita sambangi dan meminta waktu sekitar 15 menit untuk menyampaikan sosialisasi," katanya.
Ia mengajak semua pihak lebih peka dan peduli dalam mencegah kenakalan remaja, terutama perundungan.
"Kasus seperti ini harus melibatkan banyak pihak dimulai dari orang tua, tokoh masyarakat dan juga para penyelenggara pendidikan," ujarnya.
Dia menjelaskan penanganan kasus kenakalan remaja, seperti perundungan dan geng motor, harus mengedepankan pencegahan dibandingkan dengan penindakan.
"Kita lakukan pencegahan dan penyadaran karena pelakunya adalah generasi muda yang memiliki masa depan panjang, tidak dengan penegakan hukum," ujarnya.