Sungailiat (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan daerah itu nihil kasus kematian pasien akibat penyakit demam berdarah (DBD).
"Terhitung dari Januari sampai akhir Agustus 2023, Kabupaten Bangka nihil kasus DBD dengan jumlah pasien DBD 47 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, dr Then Suyanti di Sungailiat, Senin.
Sementara pada tahun 2022 kasus DBD di Kabupaten Bangka 289 kasus dengan angka kematian empat orang.
"Kita semua berupaya sampai akhir 2023 mendatang tidak ada kematian pasien terpapar DBD dan tidak terjadi penambahan kasus," jelasnya.
Berdasarkan data kasus DBD di Kabupaten Bangka sejak beberapa tahun sebelumnya angka kasus penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti cenderung banyak mencapai ratusan kasus per tahun.
Pada tahun 2019, angka kasus mencapai 158 orang atau pasien, tahun 2020 sebanyak 119 orang, 2021 sebanyak 149 kasus serta kasus terbanyak pada tahun 2022 mencapai hingga 289 kasus.
Dalam upaya pencegahan DBD di tengah masyarakat, Dinas Kesehatan melakukan mitigasi dengan penyelidikan epidemiologi oleh petugas puskesmas di wilayah yang ditemukan kasus DBD. Begitu pula memberikan edukasi kepada pelajar untuk menjadi juru pemantau jentik (Jumatik) minimal di rumah masing - masing.
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) Aedes Aegypti dengan cara melakukan gerakan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas.