PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (27/10) memperingatkan bahwa sistem kemanusiaan di Gaza sedang menghadapi kehancuran total dengan konsekuensi yang tidak terbayangkan bagi lebih dari 2 juta warga sipil.
Saat pengeboman semakin intensif, kebutuhan menjadi semakin krusial dan sangat besar. Namun, pasokan yang masuk ke Gaza terlalu sedikit, katanya dalam sebuah pernyataan.
"Mengingat situasi yang menyedihkan dan dramatis, PBB tidak akan dapat terus mendistribusikan bantuan ke Gaza tanpa perubahan fundamental dan segera dalam cara penyaluran bantuan," ujar Guterres.
Menurut Sekjen PBB, sekitar 500 truk per hari melintas ke Gaza sebelum pertempuran dimulai pada 7 Oktober. Namun, dalam beberapa hari terakhir, rata-rata hanya 12 truk per hari yang bisa masuk, meski kebutuhan jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Selain itu, pasokan yang masuk tidak termasuk bahan bakar untuk operasional PBB, sementara bahan bakar juga penting untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah sakit, pabrik desalinasi air, produksi pangan, dan distribusi bantuan.
Sistem verifikasi pergerakan barang melalui perlintasan Rafah di perbatasan Mesir harus disesuaikan agar lebih banyak truk dapat memasuki Gaza tanpa penundaan, tuturnya. "
Kita harus memenuhi harapan dan kebutuhan pokok warga sipil di Gaza. Bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa, seperti makanan, air, obat-obatan, bahan bakar, harus diberikan untuk menjangkau semua warga sipil dengan cepat, aman, dan dalam skala besar."
Guterres menyambut baik konsensus global yang berkembang untuk jeda kemanusiaan dalam konflik tersebut, dan menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata kemanusiaan, pembebasan semua sandera tanpa syarat, dan pengiriman pasokan penyelamat nyawa dalam skala yang dibutuhkan.
Tanpa perubahan fundamental, warga Gaza akan menghadapi penderitaan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, ungkap Sekjen PBB.
"Setiap orang harus memikul tanggung jawab mereka. Ini adalah momen yang tepat. Sejarah sedang menghakimi kita semua," imbuhnya.
Berita Terkait
![UEA usulkan misi internasional sementara untuk pemulihan Gaza](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/25/Limbah.jpg)
UEA usulkan misi internasional sementara untuk pemulihan Gaza
26 Juli 2024 14:39
![Sekjen PBB: Situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/13/Sekjen.jpg)
Sekjen PBB: Situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk
26 Juli 2024 10:46
![Distorsi Netanyahu menarik perhatian media AS](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/25/Neta.jpg)
Distorsi Netanyahu menarik perhatian media AS
26 Juli 2024 09:16
![Polisi tahan sejumlah pengunjuk rasa pro-Palestina di Washington](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/04/09/Brusel.jpg)
Polisi tahan sejumlah pengunjuk rasa pro-Palestina di Washington
25 Juli 2024 14:25
![Wabah polio terdeteksi di lokasi pengungsian Jalur Gaza](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/25/Polio.jpg)
Wabah polio terdeteksi di lokasi pengungsian Jalur Gaza
25 Juli 2024 11:51
![Jerman tegaskan tak dukung kebijakan pendudukan Israel](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/23/IMG-20240723-WA0014.jpg)
Jerman tegaskan tak dukung kebijakan pendudukan Israel
23 Juli 2024 15:52
![Biden berjanji untuk terus berupaya akhiri perang di Gaza](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/22/Biden.jpg)
Biden berjanji untuk terus berupaya akhiri perang di Gaza
23 Juli 2024 14:03
![Kisah petani Gaza tanam sayuran di atap bangunan untuk bantu tetangga](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/23/IMG-20240723-WA0014.jpg)
Kisah petani Gaza tanam sayuran di atap bangunan untuk bantu tetangga
23 Juli 2024 13:09