Jakarta (ANTARA) -
"Ketika ada orang terdekat kita cerita mengenai kondisi mereka, kita perlu mendengarkan, memvalidasi dan menerima dulu perasaan itu. Jangan buru-buru dibawa ke hal positif atau dinasehati panjang lebar," kata dia kepada ANTARA melalui pesan elektroniknya, Jumat.
Menurut Ika, hal yang dibutuhkan orang ini hanya sosok yang bisa memahami, menerima dia apa adanya tanpa banyak menghakimi.
Kemudian, berbicara mengenai ciri orang yang sudah putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya, dia berpendapat ini cukup sulit karena biasanya dia tidak terlalu menunjukkannya.
"Mungkin mereka pernah menunjukkan pada orang-orang yang mereka percaya tetapi ketika respon orang-orang itu tidak sesuai yang diharapkan mungkin dia jadi tidak menunjukkan lagi," ujar dia.
Merujuk pada Cleveland Clinic, ada sejumlah tanda peringatan umum pada seseorang yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya antara lain dia mengalami kesedihan dan perubahan suasana hati yang bertahan lama, tiba-tiba menjadi tenang setelah periode depresi atau kemurungan.
Selain itu, dia memilih untuk menyendiri dan menghindari teman atau aktivitas sosial, kehilangan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang sebelumnya disukai, ada perubahan sikap atau perilaku seseorang seperti berbicara atau bergerak dengan kecepatan atau kelambatan yang tidak biasa.
Ciri lainnya orang itu melakukan perilaku yang berpotensi membahayakan, seperti mengemudi sembarangan, berbicara tentang perasaan putus asa, tidak memiliki alasan untuk hidup, menjadi beban bagi orang lain, merasa terjebak atau berada dalam penderitaan emosional yang parah.
Apabila ada seseorang berbicara tentang bunuh diri dan menunjukkan faktor risiko yang dapat merugikan dirinya sendiri, sebaiknya tanggapi hal tersebut dengan serius. Sebisa mungkin singkirkan benda apa pun yang dapat dia gunakan untuk upaya bunuh diri.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bunuh diri termasuk masalah kesehatan masyarakat yang utama. Setiap tahun lebih dari 700.000 orang bunuh diri.
Bunuh diri dapat dikaitkan dengan berbagai faktor dan tantangan sosial, ekonomi, budaya, dan psikologis yang beragam, kompleks, dan saling terkait termasuk peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti hilangnya mata pencaharian, pekerjaan, atau tekanan akademis, putusnya hubungan dan diskriminasi.
Sejumlah figur publik tercatat melakukan aksi menghabisi nyawa sendiri termasuk aktor asal Korea Selatan Lee Sun-kyun dan penyanyi Naomi Judd.
Berita Terkait
Anthony Ginting tak putus asa meski sempat tertinggal pada gim pembuka di French Open 2023
26 Oktober 2023 21:44
Prabowo Subianto, pantang putus asa berjuang menuju Istana
25 Oktober 2023 18:06
Solskjaer: Pogba "putus asa" karena tidak tahu kapan bisa bermain
29 Januari 2020 12:55
Wapres: Pemerintah Tak Putus Asa Cari AirAsia
29 Desember 2014 16:49
Mencegah lansia depresi karena kesepian dengan komunikasi
21 Juni 2024 08:57
Pengalaman masa kecil yang positif kurangi risiko depresi remaja
30 April 2024 08:49
Terapi Psikedelik untuk depresi tanpa halusinasi
27 Februari 2024 19:39
BKKBN: 57 persen ibu alami "baby blues," depresi pascamelahirkan
29 Januari 2024 13:43