Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengawal para petani setempat untuk menanam bawang guna memenuhi kebutuhan pasar lokal dan menjaga ketahanan pangan.
"Kami akan mengawal petani menanam bawang dan komoditas yang lain seperti cabai dan tomat," kata Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Safrizal ZA di Sungailiat, Senin.
Ia mengakui, ketiga komoditas pertanian yang selama ini mayoritas dipasok dari luar Pulau Bangka menjadi pemegang rekor inflasi tertinggi bahkan mendekati harga mineral biji timah.
"Saya mendorong masyarakat petani supaya tetap semangat menanam bawang, cabai, dan tomat, dan bagi masyarakat yang tidak mempunyai lahan yang luas dapat menanam menggunakan media polybag," jelas dia.
Pemerintah pusat dan daerah kata Safrizal ZA akan mendukung dengan pemberian bantuan seperti polybag untuk menanam tanaman di halaman rumah bagi warga yang mempunyai lahan terbatas.
"Saya minta pemerintah kota dan kabupaten menyiapkan bantuan polybag untuk disalurkan ke masyarakat yang hendak menanam bawang, cabai dan tomat di halaman rumah," ujarnya.
Dia menghitung jika setiap rumah memiliki 10 batang cabai minimal dari hasil panen kebutuhan cabai untuk keluarga mampu tercukupi.
Bahkan dia optimis, masyarakat Bangka Belitung lepas ketergantungan pasokan bawang, cabai, dan tomat dari luar Pulau Bangka jika mulai menanam dari sekarang serta harus dilakukan berkelanjutan.
"Kalau masyarakat menanam pada bulan Februari diperkirakan pada April 2024 mendatang sudah memetik hasil panen," katanya.
Safrizal mengingatkan bupati dan wali kota di Bangka Belitung untuk menghitung kebutuhan konsumsi dan kemampuan produksi karena jika semua mampu diproduksi sendiri secara bertahap akan mengurangi impor bahan pangan.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak distributor pertanian untuk menyuplai bawang, cabai, dan tomat dan komoditas pangan yang lain," ujar dia.