Jakarta (ANTARA) - Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Rina Triasih memastikan tindakan menyedot hidung anak yang sedang pilek secara manual aman untuk dilakukan.
"Jadi kalau menyedot hidung pakai alat sedotan yang dijual itu aman. Aman-aman saja," katanya dalam taklimat media yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Rina menilai tindakan tersebut lebih direkomendasikan dibandingkan dengan memberikan obat pilek kepada anak, terutama bayi, karena hal tersebut tidak direkomendasikan, mengingat organ tubuh bayi yang masih kecil dan terbatas fungsinya.
Ia mengatakan berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan antara batuk pilek pada anak yang diobati dan yang tidak diobati.
Jika anak sudah mulai bertumbuh besar, kata dia, maka orang tua harus mulai mengajari anak untuk membuang cairan ingus secara mandiri, karena hal itu tersebut merupakan upaya tubuh dalam mengeluarkan benda asing dalam tubuh.
"Jadi itu adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh secara mekanik. Kalau ada sesuatu hal yang berada di saluran napas kita itu yang biasanya tidak ada. Jadi kita sebut sebagai benda asing," jelasnya.
Untuk mempermudah proses pengeluaran ingus, Rina mengatakan para orang tua dapat memberikan minuman hangat dan madu kepada anak atau memberikan campuran jeruk nipis dan kecap sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain itu ia menyatakan bahwa minuman dingin menyebabkan batuk dan pilek adalah fakta. Ia menganjurkan agar masyarakat menghentikan konsumsi minuman dingin pada saat menderita batuk dan pilek biasa atau yang juga dikenal sebagai selesma.
"Secara umum itu juga ada rambut-rambut getar (di hidung), yang dia selalu bergerak keluar. Intinya adalah untuk menyapu kalau ada kotoran atau lendir-lendir yang berlebihan. Nah si suhu dingin itu, itu akan mengganggu gerakan si rambut-rambut getar itu, sehingga mungkin nanti akan bisa menyebabkan produksi lendirnya menjadi lebih banyak," ucap Rina.