Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta pihak-pihak terkait mewaspadai cuaca ekstrem yang dapat mengganggu pasokan energi selama periode Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) 2024.
"Cuaca harus diantisipasi. Semoga tidak ada cuaca yang ekstrem karena dapat mempengaruhi suplai material utama. Tapi, persiapan sekarang ini sudah cukup bagus," kata Menteri Arifin dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, saat melakukan kunjungan kerja dengan didampingi Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati di Integrated Terminal BBM, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/4/2024), sekarang ini, kondisi stok BBM dan LPG dalam kondisi aman.
Stok BBM jenis Pertalite mencukupi kebutuhan selama 20 hari, Solar 20 hari, Pertamax 35 hari, dan LPG 12 hari.
Untuk mengamankan pasokan BBM, LPG, dan kelistrikan itu, pemerintah telah membentuk Posko Nasional Sektor ESDM, yang berpusat di Kantor BPH Migas, Jakarta, mulai 3 April hingga 19 April 2024.
"Untuk mengantisipasi kalau ada kejadian-kejadian yang memerlukan emergency action, jadi saya minta dikonsultasi terus, mulai dari hari ini. Seluruh personel untuk selalu stand by," ujar Arifin.
Sebelumnya, Menteri Arifin juga mengunjungi SPBU di daerah Ngagel, Surabaya.
Arifin mengharapkan PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan pelayanan, serta selalu melakukan evaluasi agar masyarakat terlayani dengan baik.
Hingga saat ini, peningkatan konsumsi BBM baru mencapai lima persen dan diantisipasi meningkat dua kali lipat dari hari biasanya.
"Kita mulai Jumat malam ini. Sesudah Lebaran juga masih ada yang ingin pulang, berangsur. Nah, untuk itu, kita harus berkoordinasi supaya bisa mengatasi kemacetan, seperti Polantas dan Kementerian Perhubungan, karena kita men-support suplai BBM," papar Arifin.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menambahkan stok BBM selama libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata mencapai 17 hari.
Ia berharap persiapan-persiapan yang telah dilakukan dapat terjaga dengan baik. Pemerintah pun terus melakukan upaya antisipasi, terutama di wilayah yang mayoritas merayakan Hari Raya Idul Fitri.
"Kemudian, daerah-daerah wisata yang menjadi destinasi masyarakat, jalur lintas utama maupun jalur logistik, serta wilayah rawan kemacetan maupun rawan bencana," sebut Erika.
Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Menteri ESDM dan Kepala BPH Migas juga mengunjungi pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) PT PLN Nusantara Power di Gresik, Jawa Timur. Secara umum, pasokan listrik juga terpantau aman.
Untuk mendukung pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, Menteri ESDM mendorong jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) ditambah dari 1.200 titik yang tersedia saat ini menjadi 5.000 titik.
Menteri ESDM juga mengapresiasi upaya PLN menggunakan compressed natural gas (CNG) sebagai bahan bakar pembangkit listrik untuk mendukung transisi energi dari BBM ke gas.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu, Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady BTP, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mustika Pertiwi, Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Direktur Utama PT PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah.