Sungailiat (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membagikan obat penambah darah untuk pelajar putri tingkat SLTA sederajat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Nora Sukma Dewi di Sungailiat, Selasa, mengatakan pembagian obat penambah darah untuk kalangan pelajar putri merupakan langkah promotif preventif dalam mengintervensi stunting.
"Pembagian obat tambah darah di kalangan pelajar putri sebelumnya kami lakukan di SMA 1 Negeri Sungailiat dan sejumlah lembaga sekolah sederajat yang lain," kata dia.
Pembagian obat tablet tambah darah bagi pelajar putri secara kolektif, kata dia, bagian dari gerakan aksi bergizi untuk mewujudkan pendidikan yang sehat.
Ia mengatakan pemberian obat tablet tambah darah bagi remaja putri atau tingkat pelajar SLTA, sebab tiga dari 10 remaja putri atau sekitar 26 persen mengalami kekurangan darah atau anemia.
Anemia berpotensi mengakibatkan kematian ibu, bayi dan anak yang dilahirkan oleh ibu yang kurang energi, salah satunya menyebabkan anemia kronik, bahkan berpotensi bayi yang dilahirkan mengalami stunting.
Kasus stunting menjadi program prioritas nasional, sehingga pencegahan kasus ini harus dimulai sejak awal, karena akan mengalami kesulitan melakukan intervensi jika sudah terkena stunting pada balita.
"Intervensi stunting harus dilakukan sejak 1.000 hari pertama kelahiran," kata dia.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Boy Yandra mengatakan anemia merupakan salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia, yang dialami balita, remaja, ibu hamil, dan lanjut usia.
"Pemberian gizi diharapkan memotivasi sekolah yang lain untuk melaksanakan kegiatan serupa secara rutin sebagai upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia remaja putri dan mendukung pencegahan stunting secara nasional," kata Boy Yandra yang juga Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka.