Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Lanud H.AS Hanandjoeddin menggelar diskusi penting mengenai penanganan pasca force down atau pemaksaan mendarat pesawat asing di Bandara H AS Hanandjoeddin, Jumat (17/5/2024).
Acara ini diinisiasi oleh Komandan Lanud, Letkol Pnb Dian Bashari, S.E., M.I.Pol., dan melibatkan berbagai instansi yang terkait dengan penerbangan.
Diskusi yang berlangsung di Baseops Lanud ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan kesiapan dalam menangani situasi darurat yang melibatkan pesawat asing.
Letkol Pnb Dian Bashari membuka acara dengan menyampaikan pentingnya sinergi antar instansi dalam menghadapi insiden force down.
"Kolaborasi yang baik antar semua pihak sangat krusial untuk memastikan keamanan dan kedaulatan udara kita," tegas Letkol Dian.
Ia juga mengingatkan bahwa respon yang cepat dan efektif adalah kunci untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul dari insiden semacam ini.
Diskusi ini dihadiri oleh perwakilan dari TNI AU Lanud H AS Hanandjoeddin, Bandara H. AS Hanandjoeddin, Imigrasi, dan Bea Cukai dan Instansi terkait lainnya.
Selama diskusi, para peserta juga membahas studi kasus force down yang pernah terjadi di wilayah lain sebagai bahan evaluasi.
Dengan mempelajari berbagai kasus tersebut, diharapkan dapat diperoleh pelajaran berharga yang bisa diimplementasikan untuk meningkatkan kesiapan dan respon dalam menghadapi situasi serupa.
Beberapa rekomendasi dihasilkan dari diskusi ini, termasuk peningkatan latihan bersama antar instansi dan penyusunan prosedur operasi standar (SOP) yang lebih rinci.
Acara ditutup dengan komitmen bersama dari semua instansi untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi.
Letkol Dian menegaskan bahwa diskusi semacam ini akan rutin dilakukan untuk memastikan semua pihak selalu siap dan waspada. "Keamanan udara adalah tanggung jawab bersama. Dengan kerjasama yang solid, kita dapat menghadapi berbagai tantangan yang ada dengan lebih baik," ujar Letkol Dian menutup acara.