• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News babel
Minggu, 15 Juni 2025
Antara News babel
Antara News babel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
      Dewan Pakar BPIP: Indonesia punya modalitas promosikan Pancasila dalam diplomasi global

      Dewan Pakar BPIP: Indonesia punya modalitas promosikan Pancasila dalam diplomasi global

      Minggu, 15 Juni 2025 10:22

      Mendikdasmen: Pendidikan bermutu pilar pembangunan manusia Indonesia

      Mendikdasmen: Pendidikan bermutu pilar pembangunan manusia Indonesia

      Sabtu, 14 Juni 2025 18:12

      Prabowo terima telepon Trump bahas kerja sama dan perdamaian global

      Prabowo terima telepon Trump bahas kerja sama dan perdamaian global

      Jumat, 13 Juni 2025 13:40

      Fakta COVID-19 varian Nimbus

      Fakta COVID-19 varian Nimbus

      Jumat, 13 Juni 2025 9:12

      Prabowo terima telepon dari Presiden AS Donald Trump

      Prabowo terima telepon dari Presiden AS Donald Trump

      Jumat, 13 Juni 2025 8:56

  • Mancanegara
      Iran: Negosiasi dengan AS tak dapat dibenarkan dalam kondisi saat ini

      Iran: Negosiasi dengan AS tak dapat dibenarkan dalam kondisi saat ini

      Minggu, 15 Juni 2025 11:05

      Erdogan dukung langkah AS lanjutkan negosiasi nuklir dengan Iran

      Erdogan dukung langkah AS lanjutkan negosiasi nuklir dengan Iran

      Minggu, 15 Juni 2025 10:58

      Iran lancarkan gelombang serangan baru ke Israel sebagai balasan

      Iran lancarkan gelombang serangan baru ke Israel sebagai balasan

      Minggu, 15 Juni 2025 10:52

      Iran: Israel tunggu respons yang lebih keras jika ulangi serangan

      Iran: Israel tunggu respons yang lebih keras jika ulangi serangan

      Minggu, 15 Juni 2025 9:20

      Putin peringatkan Trump soal dampak serangan Israel ke Iran

      Putin peringatkan Trump soal dampak serangan Israel ke Iran

      Minggu, 15 Juni 2025 9:15

  • Bangka Belitung
    • Pangkal Pinang
    • Bangka
    • Bangka Tengah
    • Bangka Selatan
    • Bangka Barat
    • Belitung
    • Belitung Timur
    • Lingkungan
        PT Timah tanam ratusan pohon peneduh di objek wisata Batu Tunggal

        PT Timah tanam ratusan pohon peneduh di objek wisata Batu Tunggal

        Minggu, 15 Juni 2025 11:04

        BMKG: Hujan ringan guyur sebagian kota-kota di Indonesia, Pangkalpinang berawan tebal

        BMKG: Hujan ringan guyur sebagian kota-kota di Indonesia, Pangkalpinang berawan tebal

        Minggu, 15 Juni 2025 9:09

        Srikandi PLN Babel tunjukkan kepedulian terhadap kelestarian alam lewat

        Srikandi PLN Babel tunjukkan kepedulian terhadap kelestarian alam lewat "Zero Waste Warriors"

        Sabtu, 14 Juni 2025 13:15

        BMKG: Hujan guyur mayoritas wilayah Indonesia, Pangkalpinang hujan ringan

        BMKG: Hujan guyur mayoritas wilayah Indonesia, Pangkalpinang hujan ringan

        Sabtu, 14 Juni 2025 8:44

        Hari Lingkungan Hidup sedunia 2025, PLN gerak serentak bersihkan sampah di 56 lokasi se-Indonesia

        Hari Lingkungan Hidup sedunia 2025, PLN gerak serentak bersihkan sampah di 56 lokasi se-Indonesia

        Jumat, 13 Juni 2025 11:46

    • Olahraga
        Laga pembuka Piala Dunia Antarklub 2025 antara Al Ahly vs Inter Miami berakhir seri tanpa gol

        Laga pembuka Piala Dunia Antarklub 2025 antara Al Ahly vs Inter Miami berakhir seri tanpa gol

        Minggu, 15 Juni 2025 10:55

        Onic juara FFWS SEA 2025 Spring

        Onic juara FFWS SEA 2025 Spring

        Minggu, 15 Juni 2025 10:47

        Kapolda hingga Gubernur Babel lepas 3.002 peserta Bhayangkara Babel Run 2025

        Kapolda hingga Gubernur Babel lepas 3.002 peserta Bhayangkara Babel Run 2025

        Minggu, 15 Juni 2025 9:10

        Jadwal pertandingan Grup E Piala Dunia Antarklub 2025: Upaya Inter Milan sembuhkan luka

        Jadwal pertandingan Grup E Piala Dunia Antarklub 2025: Upaya Inter Milan sembuhkan luka

        Sabtu, 14 Juni 2025 11:19

        Erick Thohir minta putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 berjalan adil

        Erick Thohir minta putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 berjalan adil

        Sabtu, 14 Juni 2025 11:04

    • Gaya Hidup
        Ahmad Dhani berkaca-kaca saat Al Ghazali meminta restu nikahi Alyssa

        Ahmad Dhani berkaca-kaca saat Al Ghazali meminta restu nikahi Alyssa

        Sabtu, 14 Juni 2025 21:26

        Panduan login aplikasi JMO untuk cek status penerima BSU 2025

        Panduan login aplikasi JMO untuk cek status penerima BSU 2025

        Sabtu, 14 Juni 2025 2:30

        Tips cek dan update data untuk percepat proses verifikasi BSU 2025

        Tips cek dan update data untuk percepat proses verifikasi BSU 2025

        Sabtu, 14 Juni 2025 2:26

        Cara cek notifikasi BSU 2025 di situs resmi dan aplikasi JMO

        Cara cek notifikasi BSU 2025 di situs resmi dan aplikasi JMO

        Jumat, 13 Juni 2025 23:03

        Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar sambut kelahiran anak pertama

        Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar sambut kelahiran anak pertama

        Jumat, 13 Juni 2025 17:48

    • Opini
        Hamidah, sastrawati Pudjangga Baroe dari Mentok

        Hamidah, sastrawati Pudjangga Baroe dari Mentok

        Jumat, 13 Juni 2025 22:17

        Belajar pembangunan desa dari Korea Selatan untuk desa di Indonesia

        Belajar pembangunan desa dari Korea Selatan untuk desa di Indonesia

        Jumat, 13 Juni 2025 13:36

        Gua Hira, berwisata dan napak tilas Al Quran

        Gua Hira, berwisata dan napak tilas Al Quran

        Rabu, 11 Juni 2025 17:17

        Intaian konflik tambang nikel di Raja Ampat

        Intaian konflik tambang nikel di Raja Ampat

        Senin, 9 Juni 2025 22:56

        Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih: Peluang dan tantangan menuju keadilan ekonomi dari desa

        Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih: Peluang dan tantangan menuju keadilan ekonomi dari desa

        Sabtu, 7 Juni 2025 12:37

    • English News
        Sexual violence tops abuse cases in Indonesia: minister

        Sexual violence tops abuse cases in Indonesia: minister

        Sabtu, 14 Juni 2025 23:01

        Prabowo rules out Cabinet reshuffle as ministers perform well

        Prabowo rules out Cabinet reshuffle as ministers perform well

        Kamis, 12 Juni 2025 21:55

        Govt issues warning as Asian COVID-19 cases surge

        Govt issues warning as Asian COVID-19 cases surge

        Sabtu, 31 Mei 2025 23:13

        Indonesia welcomes tourism cooperation with Maldives

        Indonesia welcomes tourism cooperation with Maldives

        Rabu, 16 April 2025 23:07

        Indonesia stops humanitarian aid delivery for Myanmar quake victims

        Indonesia stops humanitarian aid delivery for Myanmar quake victims

        Kamis, 3 April 2025 17:42

    • Pariwisata dan Multikultur
      • Pangkalpinang
      • Bangka
      • Bangka Tengah
      • Bangka Barat
      • Bangka Selatan
      • Belitung
      • Belitung Timur
      • Foto
        • Kepala Bakamla Babel kunjungi Kantor Berita Antara Bangka Belitung

          Kepala Bakamla Babel kunjungi Kantor Berita Antara Bangka Belitung

          Kamis, 12 Juni 2025 17:01

          GM PLN Bangka Belitung  kunjungi Kantor Berita Antara Babel

          GM PLN Bangka Belitung kunjungi Kantor Berita Antara Babel

          Rabu, 4 Juni 2025 15:23

          Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Bangka Barat

          Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Bangka Barat

          Senin, 2 Juni 2025 11:32

          Kapolres Bangka Selatan pimpin upacara Hari Lahir Pancasila

          Kapolres Bangka Selatan pimpin upacara Hari Lahir Pancasila

          Senin, 2 Juni 2025 11:16

          Evakuasi ABK Sumber Jaya yang tenggelam di perairan Tanjung Berikat

          Evakuasi ABK Sumber Jaya yang tenggelam di perairan Tanjung Berikat

          Kamis, 29 Mei 2025 14:41

      • Video
        • Nilai ekspor perikanan Babel capai Rp47,5 miliar pada Mei 2025 (video)

          Nilai ekspor perikanan Babel capai Rp47,5 miliar pada Mei 2025 (video)

          Minggu, 15 Juni 2025 11:03

          Babel hapus Iuran Penyelenggaraan Pendidikan jenjang SMA,SMK dan SLB

          Babel hapus Iuran Penyelenggaraan Pendidikan jenjang SMA,SMK dan SLB

          Jumat, 13 Juni 2025 16:35

          Lestarikan budaya cerita rakyat, Pangkalpinang gelar lomba bertutur

          Lestarikan budaya cerita rakyat, Pangkalpinang gelar lomba bertutur

          Selasa, 10 Juni 2025 18:55

          Program MBG perdana di Pangkalpinang sasar 4 sekolah dasar

          Program MBG perdana di Pangkalpinang sasar 4 sekolah dasar

          Selasa, 10 Juni 2025 15:19

          Panen raya jagung dukung swasembada pangan di Babel

          Panen raya jagung dukung swasembada pangan di Babel

          Kamis, 5 Juni 2025 17:07

      Mengoreksi kekeliruan seputar tokoh pengusul rumusan dasar negara

      Oleh Aris Heru Utomo *) Selasa, 4 Juni 2024 22:21 WIB

      Mengoreksi kekeliruan seputar tokoh pengusul rumusan dasar negara

      Jakarta (ANTARA) -

      Seperti sebuah ritual tahunan, setiap menjelang peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni kerap muncul informasi hoaks di masyarakat. Seperti dikutip dari buku Hoaks dan Media Sosial: Saring Sebelum Sharing (2019) karya Janner Simarmata dan kawan-kawan, pengertian dari hoaks adalah sebuah informasi rekayasa yang sengaja dilakukan untuk memanipulasi informasi yang sebenarnya.

      Salah satu informasi hoaks yang muncul setiap menjelang dan sesudah 1 Juni adalah mengenai nama tokoh-tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Informasi ini beredar dari satu grup Whatsapp ke grup Whatsapp yang lain.

      Dalam sebuah unggahan tanpa menyebutkan nama penulis yang berjudul “Tokoh yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara”, disebutkan bahwa sesungguhnya terdapat tiga tokoh yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, yang mengutarakan usulan rumusan dasar negara Pancasila dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

      Dalam unggahan itu disebutkan bahwa dalam sidang BPUPKI 29 Mei 1945, Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia secara tertulis dan lisan. Usulan lisan mengenai dasar negara yang disampaikan Yamin adalah Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat

      Adapun usulan tertulisnya adalah Ketuhanan yang Maha Esa, Kebangsaan Persatuan Indonesia, Rasa Iemanusiaan yang Adil dan Beradab, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

      Sementara Soepomo pada 31 Mei 1945 menyampaikan bahwa Indonesia merdeka adalah negara yang dapat mempersatukan semua golongan dan paham perseorangan, serta mempersatukan diri dengan berbagai lapisan rakyat.

      Oleh karena itu, usulan dasar negara menurut Soepomo adalah Persatuan (Unitarisme), Kekeluargaan, Keseimbangan lahir dan batin, Musyawarah, dan Keadilan rakyat.

      Terakhir, dituliskan bahwa Soekarno pada 1 Juni 1945 memberikan usulan yang berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung, yakni fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya.

      Ditambahkan bahwa Soekarno mengusulkan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma, kemudian dengan anjuran para ahli bahasa, rumusan dasar negara dinamakan Pancasila.

      Adapun usulan dasar negara dari Soekarno adalah Kebangsaan Indonesia, International atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.

      Dari unggahan seperti tersebut di atas, sepintas tidak ada yang keliru dalam penyebutan tiga tokoh sebagai pengusul rumusan dasar negara Indonesia merdeka yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Sukarno. Apalagi selama ini dalam buku-buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang selama ini diajarkan di sekolah memang dituliskan nama ketiga tokoh tersebut sebagai perumus dasar negara Indonesia merdeka.

      Namun sejalan dengan ditetapkannya Pendidikan Pancasila sebagai salah satu mata pelajaran wajib menggantikan PPKn sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melakukan sejumlah penyempurnaan antara lain terkait historisitas Pancasila seperti yang terdapat dalam Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila yang diluncurkan bersama oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dan Mendikbudristek Nadiem Makarim pada Agustus 2023.


      Penyempurnaan

      Penyempurnaan terkait historisitas Pancasila ini sesuai dengan salah satu pertimbangan Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila yang menyebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

      Hal ini juga sejalan dengan pesan Soekarno pada pidatonya pada 17 Agustus 1966 “Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah”.

      Oleh karena itu, salah satu penyempurnaan yang dilakukan adalah mengenai salah kaprah penyebutan istilah BPUPKI, sebuah badan yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Chsa-kai dan dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia pada 1945. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia.

      Seperti ditulis oleh A.B Kusuma dalam bukunya Lahirnya UUD 1945: Memuat Salinan Dokumen Otentik Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha-Oesaha Persiapan Kemerdekaan (2009), sebuah buku yang ditulis melalui penelitian selama 10 tahun lebih, pencantuman kata Indonesia dalam BPUPKI kurang tepat karena Badan ini dibentuk pada 29 April 1945 oleh Rikugun (Angkatan Darat Jepang) ke-16 yang berpusat di Jakarta dan wewenangnya hanya meliputi pulau Jawa dan Madura saja. Jadi alih-alih menyebut atau menuliskan BPUPKI, lebih tepat BPUPK.

      A.B Kusuma kemudian menjelaskan bahwa selain BPUPK wilayah Jawa dan Madura yang diketuai oleh dr. K.R.T Radjiman Wediodiningra, pemerintahan militer Jepang yang diwakili komando Angkatan Darat Ke-25 yang berpusat di Bukittinggi, Sumatera, juga membentuk BPUPK wilayah Sumatera pada 25 Juli 1945. BPUPK wilayah Sumatera ini diketuai oleh Mohammad Syafei (Pendiri Lembaga Pendidikan Kayu Tanam).

      Sementara untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku belum terbentuk BPUPK seperti di Jawa dan Sumatera. Menurut A.B Kusuma, pemerintah Jepang di Indonesia Timur yang dikuasai oleh Armada ke-II Angkatan Laut (Kaigun) menganggap bahwa penduduk di Indonesia Timur belum “matang" untuk merdeka

      Selanjutnya dari dua BPUPK yang sudah terbentuk seperti tersebut di atas, baru BPUPK wilayah Jawa dan Madura yang sempat bersidang sebanyak dua kali (29 Mei -- 1 Juni 1945 dan 10 -- 17 Juli 1945), sedangkan BPUPK wilayah Sumatera belum sempat bersidang.

      Dari sidang BPUPK wilayah Jawa dan Madura inilah usulan Pancasila dilahirkan, yaitu pada sidang BPUPK pertama pada 29 Mei -- 1 Juni 1945. Sidang dipimpin oleh Ketua dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat dan dua orang Wakil Ketua yaitu Itjibangase Yosio dan Raden Pandji Soeroso serta diikuti 60 orang anggota.

      Adapun agenda sidang hanya satu yaitu mendengarkan usulan rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Sidang BPUPK diselenggarakan di Gedung Chuo Sangi in (dewan atau badan pertimbangan pusat pada saat pendudukan Jepang di wilayah Indonesia) di Jalan Pejambon No. 6 Jakarta yang sekarang menjadi bagian dari Kementerian Luar Negeri.

      Penyempurnaan berikutnya soal nama tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka di sidang BPUPK pertama. Narasi yang ada selama ini, termasuk yang terdapat di media-media online, ada tiga tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia pada sidang BPUPK pertama pada 29 Mei 1945 dan 31 Mei 1945, yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Dengan penyebutan tiga tokoh tersebut, seolah-olah hanya ketiga orang itu yang berbicara selama 4 hari sidang.

      Padahal, merujuk pada naskah autentik Risalah Sidang BPUPK yang terdapat dalam buku A.B Kusuma, diketahui bahwa ternyata selama 4 hari sidang, terdapat 32 orang anggota BPUPK yang berbicara, yaitu 11 orang pada tanggal 29 Mei, 10 orang pada tanggal 30 Mei, dan 6 orang pada tanggal 31 Mei, serta 5 orang pada tanggal 1 Juni 1945.

      Mohammad Yamin sendiri berbicara pada 29 Mei 1945 dan tidak menyampaikan tentang usulan dasar negara sebagaimana tertulis dalam informasi hoaks di atas. Pada saat itu Yamin lebih banyak membahas bahan-bahan pembentukan negara, penyusunan UUD, dan bagaimana menjalankan isi hukum dasar negara. Oleh karena itu, narasi bahwa Mohammad Yamin mengusulkan sila-sila Pancasila pada 29 Mei 1945 adalah tidak benar.

      Demikian pula Soepomo yang berpidato pada 31 Mei 1945. Dalam pidatonya di hadapan Sidang BPUPK pertama, Soepomo tidak mengusulkan dasar negara sebagaimana diminta Ketua Sidang, KRT Radjiman. Soepomo lebih banyak menyampaikan gagasan dan semangat untuk membentuk negara integralistik. Menurut Soepomo, bentuk negara yang paling sesuai untuk rakyat Indonesia adalah yang mewujudkan persatuan antara negara dan seluruh rakyatnya (negara integralistik).

      Barulah pada hari terakhir sidang, 1 Juni 1945, Soekarno berpidato selama 1 jam menyampaikan rumusan dasar negara Indonesia secara komprehensif. Soekarno menyampaikan usulan rumusan dasar negara sesuai apa yang dikehendaki Ketua Sidang BPUPK. Menurut Soekarno, apa yang dikehendaki Ketua Sidang adalah Philosofische grondslag (dasar filosofi) dan Weltanschauung (pandangan dunia: pandangan bangsa Indonesia tentang diri dan kedudukannya dalam lingkungan masyarakat) dari negara Indonesia

      Dasar filosofi dan pandangan dunia itu akan menjadi dasar filsafat, pemikiran, jiwa, dan hasrat yang sedalam-dalamnya, serta yang terutama fondasi di mana negara Indonesia akan didirikan. Oleh karena itu, Soekarno mengusulkan (1) Dasar Pertama adalah Kebangsaan, (2) Dasar kedua adalah Internationalisme, (3) Dasar ketiga adalah mufakat dan demokrasi, (4) Dasar keempat adalah Kesejahteraan Sosial, (5) Dasar kelima adalah Ketuhanan.


      Bukan Panca Dharma

      Dalam pidatonya tersebut, sejak awal Soekarno sudah menamakan gagasannya tentang lima dasar untuk negara Indonesia Merdeka sebagai Pancasila. Jadi, tidak benar bahwa Soekarno mengusulkan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma, kemudian dengan anjuran para ahli bahasa, barulah rumusan dasar negara dinamakan Pancasila.

      Coba simak saja pernyataan Soekarno dalam pidato 1 Juni 1945 “Saudara-saudara! “Dasar-dasar Negara” telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar”. Pernyataan ini tegas memperlihatkan bahwa Soekarno tidak pernah mengusulkan dasar negara dengan nama Panca Dharma.

      Selanjutnya disampaikan oleh Soekarno “Saya senang kepada simbolik. Simbolik angka pula. Rukun Islam lima jumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita mempunyai panca-indera. Apa lagi yang lima bilangannya? Pendawa pun lima orangnya. Sekarang banyaknya prinsip; kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan dan ketuhanan, lima pula bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi – saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya ialah Panca Sila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi”.

      Pidato Soekarno selama 1 jam dan usulannya mengenai rumusan dasar negara yang disebut Pancasila secara aklamasi diterima oleh sidang BPUPK. Pada 1 Juni 1945 itu pula, Ketua Sidang BPUPK dr. Radjiman Wediodiningrat kemudian membentuk Panitia Kecil yang terdiri atas delapan orang dan diketuai oleh Soekarno. Enam orang dari golongan kebangsaan (Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Otto Iskandardinata, MS Kartohadikoesoemo dan Alexander A. Maramis) dan dua orang dari golongan religius (Ki Bagoes Hadikoesoemo dan K.H. Wahid Hasjim).

      Tugas Panitia kecil yaitu merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara berdasarkan pidato Ir. Sukarno 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk Proklamasi Kemerdekaan.

      Namun karena kondisi keamanan saat itu, Panitia Delapan belum sempat bertemu untuk melaksanakan tugasnya. Memanfaatkan kehadiran 32 orang anggota BPUPK yang juga merangkap sebagai anggota Chuo Sangi In di Jakarta (18 -- 21 Agustus 1945), Soekarno berinisiatif mengundang 32 orang anggota BPUPK ditambah 15 orang anggota BPUPK yang bukan anggota Chuo Sangi In yang berada di Jakarta.

      Dari 47 orang yang diundang, 38 orang hadir dalam pertemuan. Dari 38 orang yang hadir, kemudian dipilih sebanyak 9 orang untuk menjadi panitia kecil (informal) untuk membahas rumusan dasar negara dan pembukaan UUD.


      Golongan kebangsaan dan religius

      Memperhatikan dinamika Sidang BPUPK pertama yang mengelompok pada dua golongan besar yaitu golongan kebangsaan (mereka yang menginginkan Indonesia merdeka berdasarkan kebangsaan) dan golongan religius (mereka yang menginginkan Indonesia merdeka berdasarkan agama yaitu Islam), Soekarno kemudian memilih 5 orang mewakili golongan kebangsaan (Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Achmad Soebardjo, dan Alexander A. Maramis) dan 4 orang mewakili golongan religius (K.H. Wahid Hasjim, H. Agoes Salim, K.H. Kahar Muzzakir, dan R. Abikoesno Tkokrosujoso).

      Melalui pembahasan intensif selama sehari tersebut maka disepakati rumusan Pancasila sesuai dasar negara yang diusulkan Soekarno. Oleh Soekarno, rumusan tersebut disebut sebagai Mukadimmah, sedangkan oleh Mohammad Yamin disebut sebagai Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Rumusan ini kemudian disepakati untuk ditetapkan dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan yang akan dibentuk setelah BPUPK selesai menjalankan tugasnya.

      Dalam perkembangannya, Panitia Persiapan Kemerdekaan (dalam bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai) dibentuk pada 7 Agustus 1945 menggantikan BPUPK yang telah habis masa tugasnya pada 18 Juli 1945. Panitia ini kemudian melaksanakan sidangnya yang pertama pada 18 Agustus 1945, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 (Panitia Kecil ini sendiri kemudian dikenal sebagai Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI).

      Dua keputusan penting dihasilkan dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, yaitu terpilihnya Soekarno sebagai Presiden RI dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI, dan disahkannya UUD NRI 1945, yang pada pada alinea keempat Pembukaan UUD NRI 1945 terdapat rumusan Pancasila seperti yang kita kenal sekarang ini yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

      Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa untuk kali pertama Pancasila sebagai dasar negara diperkenalkan oleh Soekarno, salah seorang anggota BPUPK di hadapan Sidang BPUPK pada tanggal 1 Juni 1945.

      Dari penjelasan di atas, kita juga dapat mengetahui bahwa sejak kelahirannya pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila mengalami perkembangan hingga menghasilkan naskah Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 oleh Panitia Sembilan dan disepakati menjadi rumusan final pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI.

      *) Aris Heru Utomo, Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

      Editor : Bima Agustian
      COPYRIGHT © ANTARA 2025
      • Whatsapp
      • facebook
      • twitter
      • email
      • pinterest

      Berita Terkait

      Dewan Pakar BPIP: Indonesia punya modalitas promosikan Pancasila dalam diplomasi global

      Dewan Pakar BPIP: Indonesia punya modalitas promosikan Pancasila dalam diplomasi global

      7 jam lalu

      Gubernur Babel: ASN harus jalankan nilai Pancasila

      Gubernur Babel: ASN harus jalankan nilai Pancasila

      2 Juni 2025 18:42

      Bupati Bangka Tengah ajak warga pahami nilai dasar Pancasila

      Bupati Bangka Tengah ajak warga pahami nilai dasar Pancasila

      2 Juni 2025 17:20

      Presiden Prabowo serukan bersih-bersih korupsi di tubuh pemerintahan

      Presiden Prabowo serukan bersih-bersih korupsi di tubuh pemerintahan

      2 Juni 2025 12:45

      Kapolres Bangka Selatan pimpin upacara Hari Lahir Pancasila

      Kapolres Bangka Selatan pimpin upacara Hari Lahir Pancasila

      2 Juni 2025 11:16

      Polres Bangka Selatan gelar upacara Hari Lahir Pancasila

      Polres Bangka Selatan gelar upacara Hari Lahir Pancasila

      2 Juni 2025 11:09

      Prabowo pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila

      Prabowo pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila

      2 Juni 2025 10:06

      Ketua Bawaslu Pangkalpinang: Tanamkan nilai Pancasila di kerja pengawasan

      Ketua Bawaslu Pangkalpinang: Tanamkan nilai Pancasila di kerja pengawasan

      2 Juni 2025 09:59

      Terpopuler

      Patrick Kluivert mundur sebagai pelatih usai kekalahan Timnas Indonesia, benarkah? Cek faktanya

      Anti Hoax

      Patrick Kluivert mundur sebagai pelatih usai kekalahan Timnas Indonesia, benarkah? Cek faktanya

      Hasil dan klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa: Italia kalahkan Moldova 2-0

      Kualifikasi Piala Dunia 2026

      Hasil dan klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa: Italia kalahkan Moldova 2-0

      Hasil dan klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL: Brasil dipastikan lolos ke Piala Dunia

      Kualifikasi Piala Dunia 2026

      Hasil dan klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL: Brasil dipastikan lolos ke Piala Dunia

      Ditlantas Polda Babel lakukan penutupan dan rekayasa lalu lintas jelang Bhayangkara Babel Run 2025

      Ditlantas Polda Babel lakukan penutupan dan rekayasa lalu lintas jelang Bhayangkara Babel Run 2025

      Download aplikasi JMO, update data BSU BPJS Ketenagakerjaan lebih mudah

      Download aplikasi JMO, update data BSU BPJS Ketenagakerjaan lebih mudah

      Top News

      • Ribuan warga meriahkan Pesta Panggil Suku Ketapik Bangka Barat

        Ribuan warga meriahkan Pesta Panggil Suku Ketapik Bangka Barat

        30 menit lalu

      • Polres Bangka Barat tetapkan dua tersangka tambang liar Teluk Inggris

        Polres Bangka Barat tetapkan dua tersangka tambang liar Teluk Inggris

        31 menit lalu

      • Tim SAR Babel evakuasi nelayan diserang ikan pari di Pantai Koala

        Tim SAR Babel evakuasi nelayan diserang ikan pari di Pantai Koala

        32 menit lalu

      • Wabup Belitung berharap kerukunan umat beragama terjaga baik

        Wabup Belitung berharap kerukunan umat beragama terjaga baik

        2 jam lalu

      • Hidayat Arsani lepas ribuan peserta Bhayangkara Babel Run 2025

        Hidayat Arsani lepas ribuan peserta Bhayangkara Babel Run 2025

        6 jam lalu

      Antara News babel
      babel.antaranews.com
      Copyright © 2025
      • Top News
      • Terkini
      • RSS
      • Twitter
      • Facebook
      • Mancanegara
      • Bangka Belitung
      • Lipsus
      • Lingkungan
      • Olahraga
      • Gaya Hidup
      • Opini
      • English-news
      • Pariwisata Babel
      • Ketentuan Penggunaan
      • Tentang Kami
      • Pedoman
      • Kebijakan Privasi
      • BrandA
      • ANTARA Foto
      • Korporat
      • PPID
      • www.antaranews.com
      • Antara Foto
      • IMQ
      • Asianet
      • OANA