• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News babel
Sabtu, 15 November 2025
Antara News babel
Antara News babel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
      ANTARA berikan kesempatan mahasiswa di Yogyakarta jadi

      ANTARA berikan kesempatan mahasiswa di Yogyakarta jadi "wartawan"

      Jumat, 14 November 2025 22:07

      Pemerintah siapkan 20.000 personel untuk misi perdamaian di Gaza

      Pemerintah siapkan 20.000 personel untuk misi perdamaian di Gaza

      Jumat, 14 November 2025 13:09

      Hoaks! Video Wapres Gibran resmi dimakzulkan DPR RI

      Hoaks! Video Wapres Gibran resmi dimakzulkan DPR RI

      Jumat, 14 November 2025 11:42

      Langkah Presiden Prabowo pulihkan hak guru tegaskan perlindungan pendidik

      Langkah Presiden Prabowo pulihkan hak guru tegaskan perlindungan pendidik

      Jumat, 14 November 2025 11:15

      Susi Pudjiastuti maju jadi ketua KPK, benarkah? Cek faktanya

      Susi Pudjiastuti maju jadi ketua KPK, benarkah? Cek faktanya

      Jumat, 14 November 2025 9:41

  • Mancanegara
      Trump minta Saudi normalisasi dengan Israel usai perang Gaza

      Trump minta Saudi normalisasi dengan Israel usai perang Gaza

      Jumat, 14 November 2025 16:25

      Sejak gencatan senjata, 114 warga sipil Lebanon tewas oleh Israel

      Sejak gencatan senjata, 114 warga sipil Lebanon tewas oleh Israel

      Jumat, 14 November 2025 9:39

      Amerika bantah isu akan bangun pangkalan militer di Gaza

      Amerika bantah isu akan bangun pangkalan militer di Gaza

      Kamis, 13 November 2025 9:52

      Italia siap mainkan peran penting di Timur Tengah dan Sudan

      Italia siap mainkan peran penting di Timur Tengah dan Sudan

      Kamis, 13 November 2025 0:11

      Sejak gencatan senjata, Israel hancurkan 1.500 bangunan di Gaza

      Sejak gencatan senjata, Israel hancurkan 1.500 bangunan di Gaza

      Kamis, 13 November 2025 0:05

  • Bangka Belitung
    • Pangkal Pinang
    • Bangka
    • Bangka Tengah
    • Bangka Selatan
    • Bangka Barat
    • Belitung
    • Belitung Timur
    • Lingkungan
        HAKLI Babel berperan bantu tingkatkan kualitas kesehatan masyarakat

        HAKLI Babel berperan bantu tingkatkan kualitas kesehatan masyarakat

        Rabu, 12 November 2025 13:36

        BI tanam 1.000 pohon kakao dukung target Net Zero Emission di Babel

        BI tanam 1.000 pohon kakao dukung target Net Zero Emission di Babel

        Selasa, 11 November 2025 16:41

        PT Timah dan Ditlantas Polda Babel tenggelamkan rumpon dari knalpot sitaan di Perairan Rebo

        PT Timah dan Ditlantas Polda Babel tenggelamkan rumpon dari knalpot sitaan di Perairan Rebo

        Jumat, 7 November 2025 15:42

        Ditlantas Polda Babel lepas rumpon terbuat dari 2.100 knalpot sitaan hingga tanam pohon

        Ditlantas Polda Babel lepas rumpon terbuat dari 2.100 knalpot sitaan hingga tanam pohon

        Jumat, 7 November 2025 9:02

        Kebun Raya Tua Tunu Pangkalpinang kembangkan malapari untuk biodiesel

        Kebun Raya Tua Tunu Pangkalpinang kembangkan malapari untuk biodiesel

        Minggu, 2 November 2025 10:14

    • Olahraga
        Melaju ke final Kumamoto Masters Japan 2025, Gregoria: Pencapaian yang sangat berarti di tahun yang berat

        Melaju ke final Kumamoto Masters Japan 2025, Gregoria: Pencapaian yang sangat berarti di tahun yang berat

        Sabtu, 15 November 2025 18:00

        Jadwal Indonesia U-22 vs Mali U-22 malam ini

        Jadwal Indonesia U-22 vs Mali U-22 malam ini

        Sabtu, 15 November 2025 17:56

        Hasil semifinal Kumamoto Masters Japan 2025: Gregoria melaju ke final

        Hasil semifinal Kumamoto Masters Japan 2025: Gregoria melaju ke final

        Sabtu, 15 November 2025 13:05

        Kalahkan Kepulauan Faroe, Kroasia lolos ke Piala Dunia 2026

        Kalahkan Kepulauan Faroe, Kroasia lolos ke Piala Dunia 2026

        Sabtu, 15 November 2025 10:18

        Prancis vs Jepang, Kylian Mbappe absen

        Prancis vs Jepang, Kylian Mbappe absen

        Jumat, 14 November 2025 22:17

    • Gaya Hidup
        Indro ungkap alasan Desta dipilih sebagai pemeran Dono Warkop

        Indro ungkap alasan Desta dipilih sebagai pemeran Dono Warkop

        Jumat, 14 November 2025 22:55

        Peran orang tua dinilai penting untuk tumbuhkan minat baca anak

        Peran orang tua dinilai penting untuk tumbuhkan minat baca anak

        Jumat, 14 November 2025 11:25

        Swiss-Cafe tawarkan promo akhir tahun, dari bubur goreng hingga Pina Pop

        Swiss-Cafe tawarkan promo akhir tahun, dari bubur goreng hingga Pina Pop

        Kamis, 13 November 2025 21:24

        7 kesalahan minum kopi yang bisa berdampak pada kesehatan

        7 kesalahan minum kopi yang bisa berdampak pada kesehatan

        Kamis, 13 November 2025 14:29

        Jun Ji Hyun dan Ji Chang Wook konfirmasi main di drama Human X Gumiho

        Jun Ji Hyun dan Ji Chang Wook konfirmasi main di drama Human X Gumiho

        Rabu, 12 November 2025 19:24

    • Opini
        Berakhirnya

        Berakhirnya "dwifungsi" Polri

        Jumat, 14 November 2025 22:14

        Sinergi menjaga migran

        Sinergi menjaga migran

        Jumat, 14 November 2025 9:35

        Mencetak generasi melek finansial di era digital

        Mencetak generasi melek finansial di era digital

        Kamis, 13 November 2025 10:57

        Menjadi Ayah yang hadir utuh untuk anak

        Menjadi Ayah yang hadir utuh untuk anak

        Rabu, 12 November 2025 11:00

        Pemberian gelar Pahlawan Nasional 2025 dan momen rekonsiliasi simbolik

        Pemberian gelar Pahlawan Nasional 2025 dan momen rekonsiliasi simbolik

        Rabu, 12 November 2025 9:56

    • English News
        Prabowo confers National Hero titles on Soeharto, nine figures

        Prabowo confers National Hero titles on Soeharto, nine figures

        Senin, 10 November 2025 14:27

        Prabowo and Indonesia's active role for lasting peace in Gaza

        Prabowo and Indonesia's active role for lasting peace in Gaza

        Jumat, 17 Oktober 2025 14:24

        President Prabowo on Trumps's praise: he is a humorous person

        President Prabowo on Trumps's praise: he is a humorous person

        Kamis, 25 September 2025 11:05

        No more cuts to regional transfer funds in 2026 budget, Minister says

        No more cuts to regional transfer funds in 2026 budget, Minister says

        Kamis, 11 September 2025 10:15

        DPR dissolution protest a natural part of Indonesia's democracy: govt

        DPR dissolution protest a natural part of Indonesia's democracy: govt

        Senin, 25 Agustus 2025 22:34

    • Pariwisata dan Multikultur
      • Pangkalpinang
      • Bangka
      • Bangka Tengah
      • Bangka Barat
      • Bangka Selatan
      • Belitung
      • Belitung Timur
      • Foto
        • Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bangka

          Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bangka

          Rabu, 5 November 2025 11:09

          Aksi demonstrasi di Kantor PT Timah Babel

          Aksi demonstrasi di Kantor PT Timah Babel

          Senin, 6 Oktober 2025 15:52

          Presiden Prabowo hadiri penyerahan aset barang rampasan negara di Babel

          Presiden Prabowo hadiri penyerahan aset barang rampasan negara di Babel

          Senin, 6 Oktober 2025 15:39

          BPS Babel gelar seminar HSN 2025

          BPS Babel gelar seminar HSN 2025

          Selasa, 23 September 2025 15:42

          ANTARA Babel beri materi Seminar Kanalisa 2025 di Fakultas Hukum UBB

          ANTARA Babel beri materi Seminar Kanalisa 2025 di Fakultas Hukum UBB

          Senin, 22 September 2025 14:05

      • Video
        • 66.590 warga Pangkalpinang ikuti program Cek Kesehatan Gratis

          66.590 warga Pangkalpinang ikuti program Cek Kesehatan Gratis

          Jumat, 14 November 2025 15:35

          BNNP Babel amankan 17 orang dalam operasi kawasan rawan narkotika

          BNNP Babel amankan 17 orang dalam operasi kawasan rawan narkotika

          Senin, 10 November 2025 21:12

          Festival Gema Ekraf dukung kemajuan ekonomi kreatif di Pangkalpinang

          Festival Gema Ekraf dukung kemajuan ekonomi kreatif di Pangkalpinang

          Jumat, 7 November 2025 19:45

          1.700 Siswa Pangkalpinang terima beasiswa dan bantuan sekolah

          1.700 Siswa Pangkalpinang terima beasiswa dan bantuan sekolah

          Jumat, 7 November 2025 14:57

          Ratusan PPKS di Kota Pangkalpinang terima bantuan ATENSI Kemensos

          Ratusan PPKS di Kota Pangkalpinang terima bantuan ATENSI Kemensos

          Kamis, 6 November 2025 22:06

      Mengoreksi kekeliruan seputar tokoh pengusul rumusan dasar negara

      Oleh Aris Heru Utomo *) Selasa, 4 Juni 2024 22:21 WIB

      Mengoreksi kekeliruan seputar tokoh pengusul rumusan dasar negara

      Jakarta (ANTARA) -

      Seperti sebuah ritual tahunan, setiap menjelang peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni kerap muncul informasi hoaks di masyarakat. Seperti dikutip dari buku Hoaks dan Media Sosial: Saring Sebelum Sharing (2019) karya Janner Simarmata dan kawan-kawan, pengertian dari hoaks adalah sebuah informasi rekayasa yang sengaja dilakukan untuk memanipulasi informasi yang sebenarnya.

      Salah satu informasi hoaks yang muncul setiap menjelang dan sesudah 1 Juni adalah mengenai nama tokoh-tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Informasi ini beredar dari satu grup Whatsapp ke grup Whatsapp yang lain.

      Dalam sebuah unggahan tanpa menyebutkan nama penulis yang berjudul “Tokoh yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara”, disebutkan bahwa sesungguhnya terdapat tiga tokoh yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, yang mengutarakan usulan rumusan dasar negara Pancasila dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

      Dalam unggahan itu disebutkan bahwa dalam sidang BPUPKI 29 Mei 1945, Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia secara tertulis dan lisan. Usulan lisan mengenai dasar negara yang disampaikan Yamin adalah Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat

      Adapun usulan tertulisnya adalah Ketuhanan yang Maha Esa, Kebangsaan Persatuan Indonesia, Rasa Iemanusiaan yang Adil dan Beradab, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

      Sementara Soepomo pada 31 Mei 1945 menyampaikan bahwa Indonesia merdeka adalah negara yang dapat mempersatukan semua golongan dan paham perseorangan, serta mempersatukan diri dengan berbagai lapisan rakyat.

      Oleh karena itu, usulan dasar negara menurut Soepomo adalah Persatuan (Unitarisme), Kekeluargaan, Keseimbangan lahir dan batin, Musyawarah, dan Keadilan rakyat.

      Terakhir, dituliskan bahwa Soekarno pada 1 Juni 1945 memberikan usulan yang berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung, yakni fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya.

      Ditambahkan bahwa Soekarno mengusulkan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma, kemudian dengan anjuran para ahli bahasa, rumusan dasar negara dinamakan Pancasila.

      Adapun usulan dasar negara dari Soekarno adalah Kebangsaan Indonesia, International atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.

      Dari unggahan seperti tersebut di atas, sepintas tidak ada yang keliru dalam penyebutan tiga tokoh sebagai pengusul rumusan dasar negara Indonesia merdeka yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Sukarno. Apalagi selama ini dalam buku-buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang selama ini diajarkan di sekolah memang dituliskan nama ketiga tokoh tersebut sebagai perumus dasar negara Indonesia merdeka.

      Namun sejalan dengan ditetapkannya Pendidikan Pancasila sebagai salah satu mata pelajaran wajib menggantikan PPKn sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melakukan sejumlah penyempurnaan antara lain terkait historisitas Pancasila seperti yang terdapat dalam Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila yang diluncurkan bersama oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dan Mendikbudristek Nadiem Makarim pada Agustus 2023.


      Penyempurnaan

      Penyempurnaan terkait historisitas Pancasila ini sesuai dengan salah satu pertimbangan Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila yang menyebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

      Hal ini juga sejalan dengan pesan Soekarno pada pidatonya pada 17 Agustus 1966 “Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah”.

      Oleh karena itu, salah satu penyempurnaan yang dilakukan adalah mengenai salah kaprah penyebutan istilah BPUPKI, sebuah badan yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Chsa-kai dan dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia pada 1945. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia.

      Seperti ditulis oleh A.B Kusuma dalam bukunya Lahirnya UUD 1945: Memuat Salinan Dokumen Otentik Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha-Oesaha Persiapan Kemerdekaan (2009), sebuah buku yang ditulis melalui penelitian selama 10 tahun lebih, pencantuman kata Indonesia dalam BPUPKI kurang tepat karena Badan ini dibentuk pada 29 April 1945 oleh Rikugun (Angkatan Darat Jepang) ke-16 yang berpusat di Jakarta dan wewenangnya hanya meliputi pulau Jawa dan Madura saja. Jadi alih-alih menyebut atau menuliskan BPUPKI, lebih tepat BPUPK.

      A.B Kusuma kemudian menjelaskan bahwa selain BPUPK wilayah Jawa dan Madura yang diketuai oleh dr. K.R.T Radjiman Wediodiningra, pemerintahan militer Jepang yang diwakili komando Angkatan Darat Ke-25 yang berpusat di Bukittinggi, Sumatera, juga membentuk BPUPK wilayah Sumatera pada 25 Juli 1945. BPUPK wilayah Sumatera ini diketuai oleh Mohammad Syafei (Pendiri Lembaga Pendidikan Kayu Tanam).

      Sementara untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku belum terbentuk BPUPK seperti di Jawa dan Sumatera. Menurut A.B Kusuma, pemerintah Jepang di Indonesia Timur yang dikuasai oleh Armada ke-II Angkatan Laut (Kaigun) menganggap bahwa penduduk di Indonesia Timur belum “matang" untuk merdeka

      Selanjutnya dari dua BPUPK yang sudah terbentuk seperti tersebut di atas, baru BPUPK wilayah Jawa dan Madura yang sempat bersidang sebanyak dua kali (29 Mei -- 1 Juni 1945 dan 10 -- 17 Juli 1945), sedangkan BPUPK wilayah Sumatera belum sempat bersidang.

      Dari sidang BPUPK wilayah Jawa dan Madura inilah usulan Pancasila dilahirkan, yaitu pada sidang BPUPK pertama pada 29 Mei -- 1 Juni 1945. Sidang dipimpin oleh Ketua dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat dan dua orang Wakil Ketua yaitu Itjibangase Yosio dan Raden Pandji Soeroso serta diikuti 60 orang anggota.

      Adapun agenda sidang hanya satu yaitu mendengarkan usulan rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Sidang BPUPK diselenggarakan di Gedung Chuo Sangi in (dewan atau badan pertimbangan pusat pada saat pendudukan Jepang di wilayah Indonesia) di Jalan Pejambon No. 6 Jakarta yang sekarang menjadi bagian dari Kementerian Luar Negeri.

      Penyempurnaan berikutnya soal nama tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka di sidang BPUPK pertama. Narasi yang ada selama ini, termasuk yang terdapat di media-media online, ada tiga tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia pada sidang BPUPK pertama pada 29 Mei 1945 dan 31 Mei 1945, yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Dengan penyebutan tiga tokoh tersebut, seolah-olah hanya ketiga orang itu yang berbicara selama 4 hari sidang.

      Padahal, merujuk pada naskah autentik Risalah Sidang BPUPK yang terdapat dalam buku A.B Kusuma, diketahui bahwa ternyata selama 4 hari sidang, terdapat 32 orang anggota BPUPK yang berbicara, yaitu 11 orang pada tanggal 29 Mei, 10 orang pada tanggal 30 Mei, dan 6 orang pada tanggal 31 Mei, serta 5 orang pada tanggal 1 Juni 1945.

      Mohammad Yamin sendiri berbicara pada 29 Mei 1945 dan tidak menyampaikan tentang usulan dasar negara sebagaimana tertulis dalam informasi hoaks di atas. Pada saat itu Yamin lebih banyak membahas bahan-bahan pembentukan negara, penyusunan UUD, dan bagaimana menjalankan isi hukum dasar negara. Oleh karena itu, narasi bahwa Mohammad Yamin mengusulkan sila-sila Pancasila pada 29 Mei 1945 adalah tidak benar.

      Demikian pula Soepomo yang berpidato pada 31 Mei 1945. Dalam pidatonya di hadapan Sidang BPUPK pertama, Soepomo tidak mengusulkan dasar negara sebagaimana diminta Ketua Sidang, KRT Radjiman. Soepomo lebih banyak menyampaikan gagasan dan semangat untuk membentuk negara integralistik. Menurut Soepomo, bentuk negara yang paling sesuai untuk rakyat Indonesia adalah yang mewujudkan persatuan antara negara dan seluruh rakyatnya (negara integralistik).

      Barulah pada hari terakhir sidang, 1 Juni 1945, Soekarno berpidato selama 1 jam menyampaikan rumusan dasar negara Indonesia secara komprehensif. Soekarno menyampaikan usulan rumusan dasar negara sesuai apa yang dikehendaki Ketua Sidang BPUPK. Menurut Soekarno, apa yang dikehendaki Ketua Sidang adalah Philosofische grondslag (dasar filosofi) dan Weltanschauung (pandangan dunia: pandangan bangsa Indonesia tentang diri dan kedudukannya dalam lingkungan masyarakat) dari negara Indonesia

      Dasar filosofi dan pandangan dunia itu akan menjadi dasar filsafat, pemikiran, jiwa, dan hasrat yang sedalam-dalamnya, serta yang terutama fondasi di mana negara Indonesia akan didirikan. Oleh karena itu, Soekarno mengusulkan (1) Dasar Pertama adalah Kebangsaan, (2) Dasar kedua adalah Internationalisme, (3) Dasar ketiga adalah mufakat dan demokrasi, (4) Dasar keempat adalah Kesejahteraan Sosial, (5) Dasar kelima adalah Ketuhanan.


      Bukan Panca Dharma

      Dalam pidatonya tersebut, sejak awal Soekarno sudah menamakan gagasannya tentang lima dasar untuk negara Indonesia Merdeka sebagai Pancasila. Jadi, tidak benar bahwa Soekarno mengusulkan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma, kemudian dengan anjuran para ahli bahasa, barulah rumusan dasar negara dinamakan Pancasila.

      Coba simak saja pernyataan Soekarno dalam pidato 1 Juni 1945 “Saudara-saudara! “Dasar-dasar Negara” telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar”. Pernyataan ini tegas memperlihatkan bahwa Soekarno tidak pernah mengusulkan dasar negara dengan nama Panca Dharma.

      Selanjutnya disampaikan oleh Soekarno “Saya senang kepada simbolik. Simbolik angka pula. Rukun Islam lima jumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita mempunyai panca-indera. Apa lagi yang lima bilangannya? Pendawa pun lima orangnya. Sekarang banyaknya prinsip; kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan dan ketuhanan, lima pula bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi – saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya ialah Panca Sila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi”.

      Pidato Soekarno selama 1 jam dan usulannya mengenai rumusan dasar negara yang disebut Pancasila secara aklamasi diterima oleh sidang BPUPK. Pada 1 Juni 1945 itu pula, Ketua Sidang BPUPK dr. Radjiman Wediodiningrat kemudian membentuk Panitia Kecil yang terdiri atas delapan orang dan diketuai oleh Soekarno. Enam orang dari golongan kebangsaan (Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Otto Iskandardinata, MS Kartohadikoesoemo dan Alexander A. Maramis) dan dua orang dari golongan religius (Ki Bagoes Hadikoesoemo dan K.H. Wahid Hasjim).

      Tugas Panitia kecil yaitu merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara berdasarkan pidato Ir. Sukarno 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk Proklamasi Kemerdekaan.

      Namun karena kondisi keamanan saat itu, Panitia Delapan belum sempat bertemu untuk melaksanakan tugasnya. Memanfaatkan kehadiran 32 orang anggota BPUPK yang juga merangkap sebagai anggota Chuo Sangi In di Jakarta (18 -- 21 Agustus 1945), Soekarno berinisiatif mengundang 32 orang anggota BPUPK ditambah 15 orang anggota BPUPK yang bukan anggota Chuo Sangi In yang berada di Jakarta.

      Dari 47 orang yang diundang, 38 orang hadir dalam pertemuan. Dari 38 orang yang hadir, kemudian dipilih sebanyak 9 orang untuk menjadi panitia kecil (informal) untuk membahas rumusan dasar negara dan pembukaan UUD.


      Golongan kebangsaan dan religius

      Memperhatikan dinamika Sidang BPUPK pertama yang mengelompok pada dua golongan besar yaitu golongan kebangsaan (mereka yang menginginkan Indonesia merdeka berdasarkan kebangsaan) dan golongan religius (mereka yang menginginkan Indonesia merdeka berdasarkan agama yaitu Islam), Soekarno kemudian memilih 5 orang mewakili golongan kebangsaan (Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Achmad Soebardjo, dan Alexander A. Maramis) dan 4 orang mewakili golongan religius (K.H. Wahid Hasjim, H. Agoes Salim, K.H. Kahar Muzzakir, dan R. Abikoesno Tkokrosujoso).

      Melalui pembahasan intensif selama sehari tersebut maka disepakati rumusan Pancasila sesuai dasar negara yang diusulkan Soekarno. Oleh Soekarno, rumusan tersebut disebut sebagai Mukadimmah, sedangkan oleh Mohammad Yamin disebut sebagai Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Rumusan ini kemudian disepakati untuk ditetapkan dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan yang akan dibentuk setelah BPUPK selesai menjalankan tugasnya.

      Dalam perkembangannya, Panitia Persiapan Kemerdekaan (dalam bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai) dibentuk pada 7 Agustus 1945 menggantikan BPUPK yang telah habis masa tugasnya pada 18 Juli 1945. Panitia ini kemudian melaksanakan sidangnya yang pertama pada 18 Agustus 1945, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 (Panitia Kecil ini sendiri kemudian dikenal sebagai Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI).

      Dua keputusan penting dihasilkan dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, yaitu terpilihnya Soekarno sebagai Presiden RI dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI, dan disahkannya UUD NRI 1945, yang pada pada alinea keempat Pembukaan UUD NRI 1945 terdapat rumusan Pancasila seperti yang kita kenal sekarang ini yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

      Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa untuk kali pertama Pancasila sebagai dasar negara diperkenalkan oleh Soekarno, salah seorang anggota BPUPK di hadapan Sidang BPUPK pada tanggal 1 Juni 1945.

      Dari penjelasan di atas, kita juga dapat mengetahui bahwa sejak kelahirannya pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila mengalami perkembangan hingga menghasilkan naskah Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 oleh Panitia Sembilan dan disepakati menjadi rumusan final pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI.

      *) Aris Heru Utomo, Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

      Editor : Bima Agustian
      COPYRIGHT © ANTARA 2025

      Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

      • Whatsapp
      • facebook
      • twitter
      • email
      • pinterest

      Berita Terkait

      PLN Babel hadirkan cahaya harapan untuk penjaga sekolah melalui LUTD di Hari Kesakitan Pancasila

      PLN Babel hadirkan cahaya harapan untuk penjaga sekolah melalui LUTD di Hari Kesakitan Pancasila

      5 Oktober 2025 22:56

      Babel perkuat nilai Pancasila pada generasi muda

      Babel perkuat nilai Pancasila pada generasi muda

      2 Oktober 2025 22:50

      Bupati Bangka Tengah ajak warga hayati nilai Pancasila

      Bupati Bangka Tengah ajak warga hayati nilai Pancasila

      2 Oktober 2025 02:54

      Kakanwil Kemenkum Babel: Hari Kesaktian Pancasila momentum perkokoh persatuan

      Kakanwil Kemenkum Babel: Hari Kesaktian Pancasila momentum perkokoh persatuan

      1 Oktober 2025 20:50

      PLN UIW Babel gelar upacara Hari Kesaktian Pancasila di Bangka dan Belitung, teguhkan semangat kebangsaan

      PLN UIW Babel gelar upacara Hari Kesaktian Pancasila di Bangka dan Belitung, teguhkan semangat kebangsaan

      1 Oktober 2025 20:33

      Bupati Belitung ajak masyarakat jaga lentera Pancasila agar tetap menyala

      Bupati Belitung ajak masyarakat jaga lentera Pancasila agar tetap menyala

      1 Oktober 2025 17:51

      MPR: Hari Kesaktian Pancasila momentum teguhkan persatuan bangsa

      MPR: Hari Kesaktian Pancasila momentum teguhkan persatuan bangsa

      1 Oktober 2025 12:53

      Di sumur maut Lubang Buaya, Presiden Prabowo berdoa untuk Pahlawan Revolusi

      Di sumur maut Lubang Buaya, Presiden Prabowo berdoa untuk Pahlawan Revolusi

      1 Oktober 2025 10:46

      Terpopuler

      Bangka Tengah hentikan tambang ilegal di WIUP PT Timah

      Bangka Tengah hentikan tambang ilegal di WIUP PT Timah

      Bupati Bangka siapkan pegawai isi jabatan kosong di OPD

      Bupati Bangka siapkan pegawai isi jabatan kosong di OPD

      Bupati Bangka Tengah dukung Satgas PKH tertibkan tambang ilegal

      Bupati Bangka Tengah dukung Satgas PKH tertibkan tambang ilegal

      Susunan pemain Indonesia U-17 vs Honduras U-17: Indonesia turunkan kekuatan penuh

      Sepak Bola Nasional

      Susunan pemain Indonesia U-17 vs Honduras U-17: Indonesia turunkan kekuatan penuh

      Gubernur Babel tinjau fasilitas pendidikan di pulau terpencil

      Gubernur Babel tinjau fasilitas pendidikan di pulau terpencil

      Top News

      • Melaju ke final Kumamoto Masters Japan 2025, Gregoria: Pencapaian yang sangat berarti di tahun yang berat

        Melaju ke final Kumamoto Masters Japan 2025, Gregoria: Pencapaian yang sangat berarti di tahun yang berat

        1 jam lalu

      • Jadwal Indonesia U-22 vs Mali U-22 malam ini

        Jadwal Indonesia U-22 vs Mali U-22 malam ini

        1 jam lalu

      • Kemenkeu-Bea Cukai Pangkalpinang gelar Babel Youthpreneur 2025

        Kemenkeu-Bea Cukai Pangkalpinang gelar Babel Youthpreneur 2025

        4 jam lalu

      • Polda Babel gelar Operasi Zebra Menumbing 2025, simak jadwal dan sasarannya

        Polda Babel gelar Operasi Zebra Menumbing 2025, simak jadwal dan sasarannya

        4 jam lalu

      • Menyusuri pesona Negeri Serumpun Sebalai: Bangka Belitung dan segala keindahannya

        Menyusuri pesona Negeri Serumpun Sebalai: Bangka Belitung dan segala keindahannya

        5 jam lalu

      Antara News babel
      babel.antaranews.com
      Copyright © 2025
      • Top News
      • Terkini
      • RSS
      • Twitter
      • Facebook
      • Mancanegara
      • Bangka Belitung
      • Lipsus
      • Lingkungan
      • Olahraga
      • Gaya Hidup
      • Opini
      • English-news
      • Pariwisata Babel
      • Ketentuan Penggunaan
      • Tentang Kami
      • Pedoman
      • Kebijakan Privasi
      • BrandA
      • ANTARA Foto
      • Korporat
      • PPID
      • www.antaranews.com
      • Antara Foto
      • IMQ
      • Asianet
      • OANA