Jakarta (ANTARA) - Dua mantan juara Piala Eropa, yakni Prancis dan Belanda, menjadi penghuni Grup D untuk fase grup Piala Eropa 2024. Namun dengan dua slot lain “hanya” dihuni oleh Austria dan Polandia, apakah Prancis dan Belanda akan mudah melaju ke fase gugur?
Sepak bola memang mengenal istilah bola itu bundar untuk menggambarkan apapun mungkin terjadi, tetapi untuk kelolosan Prancis dan Belanda ke fase 16 besar agak kecil peluang kedua negara itu untuk gagal.
Timnas Prancis yang bertabur bintang, bahkan dijagokan banyak orang untuk kembali mengangkat trofi pada gelaran Piala Eropa tahun ini. Generasi emas Les Bleus saat ini telah mencapai tiga final dari empat turnamen utama yang mereka ikuti, dan sangat berhasrat untuk menambahi trofi penting lainnya setelah Piala Dunia 2018.
Prancis juga memiliki catatan pertemuan head-to-head yang sangat dominan atas lawan-lawannya di Grup, termasuk Belanda. Tim Oranje dihantam Prancis dengan skor 4-0 dan 2-1 saat keduanya bertemu di Grup B kualifikasi Piala Eropa 2024.
Penyerang Prancis, Kylian Mbappe, juga sangat tajam pada fase kualifikasi. Dengan koleksi sembilan gol dan lima assistnya, ia hanya kalah tajam dari Romelu Lukaku yang mengoleksi 15 gol. Mbappe yang baru pindah pindah ke Real Madrid dari PSG pun sangat lapar untuk menambah koleksi trofinya, terutama trofi Piala Eropa pertamanya.
Prancis juga sangat reguler berpartisipasi di Piala Eropa, tetapi 24 tahun telah berlalu sejak terakhir kali mereka mengangkat trofi ini berkat gol emas David Trezeguet ke gawang Italia pada awal millenium.
Belanda menjadi tim kedua yang diyakini akan melenggang dari Grup D menuju 16 besar
Bagi para penggemar Belanda, Jerman sebagai lokasi Piala Eropa 2024, membawa kenangan indah tersendiri, karena satu-satunya trofi utama Belanda, yakni Piala Eropa 1988, diraih oleh mereka di Jerman Barat. Saat itu Belanda menang 2-0 atas Uni Soviet di pertandingan final yang berlangsung di Stadion Olimpiade, Munich.
Pelatih timnas Belanda saat ini, Ronald Koeman, merupakan anggota tim juara Piala Eropa 1988. Bersama Didier Deschamps, Koeman menjadi salah satu dari dua pelatih di Piala Eropa tahun ini yang pernah memenangi turnamen itu saat masih aktif bermain.
Sayangnya catatan Belanda setelah melewati fase grup di Piala Eropa dalam beberapa edisi terakhir juga jauh dari mengesankan. Terakhir kali tim Oranje mampu melampaui perempat final adalah pada 2004 silam, dan pada edisi terakhir mereka disingkirkan Republik Ceko pada perempat final.
Koeman diyakini akan sangat mengandalkan kepemimpinan kapten Liverpool Virgil van Dijk di dalam lapangan. Namun dengan kehadiran Jeremie Frimpong, Xavi Simons, Memphis Depay, dan Cody Gakpo di skuadnya, Belanda kelihatannya akan menjadi salah satu kuda hitam paling berbahaya di Piala Eropa 2024.
Satu tiket tersisa yang masih mungkin diperebutkan dari Grup D
Satu tiket tersisa yang masih mungkin diperebutkan dari Grup D sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik, akan coba di0erjuangkan Austria atau Polandia.
Austria mencatatkan penampilan terbaik mereka sepanjang berpartisipasi di Piala Eropa pada edisi 2021 silam, dengan mencapai fase 16 besar sebelum disingkirkan Italia yang kemudian menjadi juara. Tongkat kepelatihan Austria kini dipegang oleh Ralf Rangnick, dan meski ia sempat didekati Bayern Munich, Rangnick tetap meneguhkan komitmennya untuk mengarsiteki Austria.
Sayangnya Austria tidak akan dapat mengikut sertakan pemain berpengalaman mereka, David Alaba, serta gelandang kunci Xaver Schlager ke Piala Eropa 2024 Jerman. Kedua pemain itu mengalami cedera, meski Rangnick telah membocorkan bahwa Alaba berpeluang tetap mendampingi rekan-rekan timnasnya sebagai “non playing captain.”
Polandia mencapai Piala Eropa 2024 setelah menang adu penalti atas Wales pada playoff, dan mereka sama sekali tidak mencatatkan tembakan ke gawang selama 120 menit berlangsungnya pertandingan.
Polandia memiliki catatan yang sangat baik perihal kelolosan ke putaran final Piala Eropa. Mereka merupakan satu dari delapan negara yang selalu lolos ke putaran final, dalam lima edisi terakhir.
Sayangnya saat turnamen dimainkan, Polandia memiliki catatan yang relatif buruk di Piala Eropa, dengan catatan hanya memenangi dua pertandingan dari 14 laga di Piala Eropa sepanjang sejarah partisipasinya.
Polandia mungkin dapat mengambil spirit bagus dari Piala Dunia 2022 yakni keberhasilan mereka lolos dari fase grup. Sayangnya, pada 16 besar mereka dipermak Prancis dengan skor 1-3, lawan yang akan kembali mereka hadapi pada pertandingan terakhir di fase grup Piala Eropa 2024.
Piala Eropa kali ini juga kemungkinan besar menjadi turnamen akbar terakhir bagi penyerang legendaris Polandia Robert Lewandowski. Penyerang Barcelona itu memegang rekor penampilan terbanyak yakni 11 pertandingan serta pencetak gol terbanyak yakni lima gol bagi Polandia di Piala Eropa.
Lewandowski memang sudah berusia 35 tahun dan memasuki masa senja dalam karier sepak bola profesionalnya, tetapi bek-bek lawan akan harus tetap mewaspadai penuh pergerakan Lewandowski yang tentu masih ingin mengukir catatan apik terakhirnya di kancah internasional.