Jakarta (ANTARA) - Universitas Terbuka atau UT menawarkan beragam program pendidikan mulai dari diploma D3 & D4, sarjana S1, magister S2 hingga doktoral S3. Ada juga program khusus untuk mahasiswa luar negeri seperti Arab Saudi, Malaysia, Singapura dan negara-negara lainnya.
Jurusan serta program studi pun beragam mulai dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), hingga Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP).
Untuk biaya kuliah UT memiliki beberapa sistem seperti Sistem Paket Semester (SIPAS) dan Non-SIPAS yang biayanya dihitung berdasarkan jumlah SKS.
Layanan SIPAS dibagi lagi menjadi 5 yaitu; SIPAS Non TTM, SIPAS Semi, SIPAS Penuh, SIPAS Plus dan SIPAS Online. Biayanya pun beragam per semesternya, berada di kisaran Rp450 ribu hingga Rp3 juta tergantung program studi dan sistem paket per semester yang dipilih. Sementara untuk Non-SIPAS berada di kisaran Rp35 ribu hingga Rp75 ribu per SKS.
Dengan biaya yang terjangkau dan sistem belajar yang fleksibel, UT bisa menjadi pilihan yang cocok untuk kalian yang ingin mendapatkan ilmu serta gelar dalam perguruan tinggi namun memiliki kesibukan lain seperti sambil bekerja ataupun lainnya.
Universitas Terbuka atau biasa disingkat UT diresmikan pada tanggal 4 September 1984 dengan tujuan untuk mengatasi ledakan lulusan SLTA yang tidak dapat terserap baik dalam dunia kerja maupun perguruan tinggi, Presiden Soeharto pada saat itu mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1984 sebagai landasan berdirinya UT.
Nama Universitas Terbuka terinspirasi dari tata nama The Open University di Inggris yang mencerminkan semangat dalam mengusung penyelenggaraan sistem pendidikannya. UT memiliki akreditasi B oleh BAN-PT dan kampusnya tersebar di banyak daerah Indonesia.
Biasanya kampus-kampus daerah ini digunakan sebagai pusat administratif serta akademik. Sementara, kegiatan belajar mengajar dilakukan fleksibel dari jarak jauh.