Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengintegrasikan layanan primer posyandu atau gerak posyandu aktif integrasi layanan primer untuk meningkatkan layanan promotif dan preventif yang berkualitas.
"Gerak posyandu aktif integrasi layanan primer mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan fokus edukasi, pencegahan primer," kata Staf Ahli Bupati bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Boy Yandra saat membuka kegiatan gerak posyandu aktif integrasi layanan primer di Sungaliat, Jumat.
Ia mengatakan pencegahan sekunder dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan primer melalui revitalisasi jejaring layanan puskesmas, posyandu, kunjungan rumah, dan laboratorium kesehatan masyarakat.
Hal itu tertuang dalam kebijakan integrasi pelayanan kesehatan primer. Implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer diharapkan dapat terlaksana dengan efektif, sehingga berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
"Posyandu yang muncul dari masyarakat oleh masyarakat untuk masyarakat sudah begitu melekat di masyarakat, terlihat dari banyaknya jumlah posyandu di Indonesia yang mencapai lebih dari 300.000 di tahun 2023," jelas Boy Yandra.
Jumlah posyandu yang cukup besar, kata dia, merupakan potensi bidang kesehatan untuk menjangkau lebih dari 270 juta rakyat Indonesia dengan upaya promotif dan preventif serta mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Posyandu diarahkan untuk menyediakan layanan berstandar bagi masyarakat berbasis siklus kehidupan mulai dari ibu hamil, bayi balita, anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan lansia. Hal ini diperkuat dengan kunjungan rumah oleh kader yang dilakukan secara terencana.
Menurutnya, pelayanan di posyandu diberikan secara terintegrasi untuk meningkatkan kualitas layanan sosial dasar kepada masyarakat serta untuk menata dan mengintegrasikan pos kesehatan yang bersifat programatik, posyandu mendapatkan pembinaan secara sistematis oleh puskesmas dan puskesmas pembantu serta kelompok kerja operasional (Pokjanal) posyandu di wilayah kerjanya.
"Sampai sekarang peran posyandu di tengah masyarakat, terutama pedesaan masih dirasakan penting dan bermanfaat meskipun identik layanan kesehatan bayi dan balita, dan kondisi sekarang kegiatan layanan di posyandu sudah diperuntukkan semua siklus kehidupan dan layanan sosial dasar lainnya," ucapnya.
Ia mengatakan dengan menyediakan minimal lima orang kader untuk bertugas di posyandu dan kader sudah dilakukan peningkatan kapasitas kader, yaitu 25 kompetensi kader posyandu, sehingga posyandu sudah mampu menyediakan layanan yang lebih luas untuk seluruh siklus kehidupan agar dapat dilakukan dengan baik.
Berita Terkait
Staf Ahli: Kasus Stunting di Bangka mampu dituntaskan
20 November 2024 17:51
HAKLI Babel salurkan paket sembako korban banjir Pangkalpinang.
9 November 2024 13:53
HAKLI Bangka perketat pengawasan lingkungan cegah penyebaran DBD.
7 November 2024 21:21
PMI Bangka sediakan alat laboratorium Hematology Analyzer
6 November 2024 16:09
Pj Bupati Bangka mengingatkan masyarakat tingkatkan PSN
17 September 2024 09:09
Angka kematian pasien DBD di Bangka naik jadi tujuh orang
16 September 2024 17:26
Staf Ahli Bupati Bangka: Gerakan Jumat bersih libatkan siswa di sekolah
5 September 2024 20:50