Jakarta (ANTARA) - Timnas Kanada akan menghadapi Uruguay pada partai perebutan tempat ketiga Copa America 2024 di Stadion Bank of America, Charlotte, Karolina Utara, Minggu pukul 07.00 WIB.
Pertandingan ini dapat dibilang sebagai partai penebusan bagi kedua negara yang gagal melaju ke laga final, sekaligus menyudahi perjalanan mereka di Copa America dengan medali perunggu.
Kanada diketahui tak bisa membendung dominasi Argentina setelah takluk dengan skor 0-2, sementara Uruguay harus menerima kekalahan menyakitkan dari Kolombia 0-1.
Kemenangan pada pertandingan perebutan tempat ketiga nantinya dapat membuat baik Kanada atau Uruguay pulang ke negaranya dengan rasa bangga serta kepala tegak.
Bertemu dua kali
Pertandingan perebutan tempat ketiga Copa America 2024 yang mempertemukan Kanada dengan Uruguay menjadi pertemuan ketiga bagi kedua negara.
Meski dapat dibilang berada dalam satu kesatuan benua, pertemuan pertama kedua negara terjadi pada turnamen Miami Cup pada tahun 1986 silam.
Pada pertandingan tersebut, Kanada tercatat harus menelan kekalahan dari Uruguay dengan skor telak 0-3 akibat gol-gol yang dicetak oleh Carlos Aguilera, Santiago Ostolaza dan Jose Luis Zalazar.
26 tahun berselang, dua negara ini kembali bertemu dengan tajuk laga persahabatan, tepatnya pada 27 September 2022, dan Uruguay kembali keluar sebagai pemenang berkat gol Nicolas de la Cruz serta Darwin Nunez.
Di sisi lain, pertandingan semifinal ini menjadi peluang untuk Kanada menciptakan sejarah dengan mengalahkan Argentina untuk pertama kalinya.
Jika pada akhirnya Kanada mampu memenangkan pertandingan, mereka akan merasakan peringkat ketiga pertama mereka sepanjang keikutsertaan pada ajang Copa America.
Sementara itu, andai Uruguay yang keluar sebagai pemenang, maka Darwin Nunez serta kolega akan mencatatkan tempat ketiga Copa America kesepuluh mereka setelah terakhir kali mendapatkan itu pada tahun 2004 silam.
Berupaya ciptakan sejarah
Kanada kini terus berupaya untuk kembali menciptakan sejarah setelah untuk mengakhiri debut turnamen Copa Amerika mereka dengan menempati peringkat ketiga.
Meski berstatus sebagai tim debutan, skuad asuhan Jesse Marsch dapat tampil cukup baik pada babak penyisihan Grup A dengan status runner-up.
Harus takluk pada laga pertama dari Argentina 0-2, selanjutnya Kanada mampu mengalahkan Peru 1-0 dan menahan imbang Chile 0-0.
Selanjutnya kejutan kembali diciptakan oleh Jonathan David serta kolega dengan mampu menyingkirkan Venezuela yang tampil ciamik pada babak penyisihan Grup B dengan mengalahkan Ekuador 2-1, Meksiko 1-0 dan Jamaika 3-0.
Pada babak perempat final, Kanada menyingkirkan Venezuela lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 selama 90 menit.
Mimpi Kanada untuk mentas pada partai final pada debut Copa America mereka akhirnya terhenti pada babak semifinal setelah takluk dari Argentina 0-2.
Andai mampu mengamankan tempat ketiga, Kanada akan menjadi negara Concacaf ketiga yang mampu meraih pencapaian tersebut, setelah sebelumnya dilakukan oleh Meksiko dan Honduras.
Hindari antiklimaks
Menjelang partai perebutan tempat ketiga kontra Kanada, Uruguay diyakini berupaya untuk menghindari antiklimaks saat menyelesaikan turnamen Copa Amerika 2024.
Skuad asuhan Marcelo Bielsa tentu ingin kembali menunjukkan performa apik mereka pada babak penyisihan Grup C Copa America 2024, di mana Uruguay mampu menyapu bersih tiga pertandingannya, termasuk mengalahkan tuan rumah Amerika Serikat.
Pada pertandingan pertamanya di fase grup, Uruguay tercatat mampu mengalahkan Panama dengan skor 3-1 berkat gol Maximiliano Araujo, Darwin Nunez dan Matias Vina.
Uruguay melanjutkan tren positif mereka pada pertandingan kedua dengan mengalahkan sesama negara Amerika Selatan Bolivia dengan skor telak 5-0.
La Celeste mendapatkan perlawanan sengit pada pertandingan terakhir kontra tuan rumah Amerika Serikat, namun mereka mampu memenangkan laga dengan skor tipis 1-0.
Selanjutnya pada babak perempat final Copa America 2024, Uruguay menyingkirkan salah satu favorit juara Brasil lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 selama 90 menit.
Penampilan impresif Uruguay akhirnya terhenti pada babak semifinal setelah takluk dari Kolombia dengan skor tipis 0-1. Pertandingan yang sempat diwarnai bentrok antara suporter dengan pemain ini dapat dikatakan bisa menjadi titik balik untuk La Celeste.
Faktor mental menjadi kunci bagi Uruguay ketika menghadapi Kanada, apakah mereka mampu bangkit setelah kekalahan serta insiden menyesakkan, atau akan semakin larut dalam kemerosotan.
Kritik Copa America 2024
Menjelang pertandingan perebutan tempat ketiga kontra Uruguay, pelatih timnas Kanada Jesse Marsch menyoroti panitia penyelenggara Copa America 2024 yang menurutnya tidak profesional.
Selain itu, Marsch juga menyoroti kinerja wasit pada turnamen ini yang menurutnya tidak bisa melindung pemain-pemain yang berlaga dengan baik.
"Anda tahu, saya setuju dengan hal-hal tertentu dan kemudian saya tidak setuju dengan hal-hal tertentu. Bagi saya, turnamen ini tidak profesional. Terlalu banyak celah. Dan perawatan serta pengalaman keseluruhan dari perspektif sehari-hari. Anda tahu, saya menyaksikan apa yang terjadi setelah pertandingan dan tentu saja saya tidak tahu semua detailnya, tetapi tentu saja kami tidak ingin keluarga siapa pun atau keluarga pemain mana pun berada dalam bahaya," ungkap Marsch.
"Tetapi saya tahu jika Tim Kanada, jika tim kami menanggapi seperti ini, akan ada sanksi berat karena perlakuan yang kami terima di turnamen ini, selama ini pemain kami ditanduk, kami menerima hinaan rasial secara langsung dan melalui media sosial… Kami diperlakukan seperti warga negara kelas dua," sambungnya.
Senada dengan Marsch, pelatih Timnas Uruguay Marcelo Bielsa mengkritik Conmebol sebagai penyelenggara dan Amerika Serikat sebagai tuan rumah atas insiden yang terjadi pada Copa America 2024.
Bielsa menyoroti tajam insiden yang terjadi setelah pertandingan Uruguay vs Kolombia pada baba semifinal, di mana ada kericuhan antara suporter Kolombia dengan pemain Uruguay.
"Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah bahwa para pemain bereaksi seperti manusia lainnya. Jika Anda melihat bahwa ada proses untuk mencegah apa yang terjadi agar tidak terjadi," tegas Bielsa.
"Jika Anda melihat bahwa jika apa yang terjadi tetap terjadi, dan ada proses lain, suatu jalan keluar, katakanlah dan kedua hal tersebut gagal, dan Anda melihat istri Anda, atau ibu Anda, atau bayi, diserang, apa yang akan Anda lakukan? Anda akan bertanya apakah mereka akan menghukum orang-orang yang membela diri mereka sendiri?" tambahnya.
Prediksi susunan pemain
Kanada dipercaya akan menurunkan susunan pemain terbaik mereka dengan menggunakan formasi 4-2-3-1 untuk menghadapi Uruguay dan mempercayakan Maxime Crepeau di posisi penjaga gawang.
Empat bek ditempati oleh Alistair Johnston, Moise Bombito, Derek Cornelius dan Alphonso Davies. Selanjutnya dua gelandang diisi Ismael Kone serta Stephen Eustaquio.
Pada posisi sayap dihuni oleh Liam Millar beserta Jacob Shaffelburg, lalu Jonathan David sebagai gelandang serang dan Cyle Larin menjadi ujung tombak.
Uruguay dipercaya akan tetap menggunakan formasi 4-2-3-1 dan harus melakukan beberapa perubahan untuk pertandingan kontra Kanada.
Tercatat ada setidaknya tiga nama yang harus diganti oleh Marcelo Bielsa yaitu Nahitan Nandez, Ronald Araujo hingga Nicolas de la Cruz.
Sergio Rochet akan kembali di posisi penjaga gawang. Empat bek ditempati oleh Sebastian Caceres, Jose Gimenez, Matias Oliveira serta Matias Vina. Selanjutnya dua gelandang diisi Manuel Ugarte serta Federico Valverde.
Pada posisi sayap dihuni oleh Facundo Pellistri dan Maximiliano Araujo, lalu Giorgian De Arrascaeta sebagai gelandang serang dan Darwin Nunez menjadi ujung tombak.
Berikut prediksi sebelas pertama Kanada vs Uruguay:
Kanada (4-2-3-1): Maxime Crepeau; Alphonso Davies, Derek Cornelius, Moise Bombito, Alistair Johnston; Jonathan Osorio, Stephen Eustaquio; Jacob Shaffelburg, Jonathan David, Richie Laryea; Cyle Larin.
Pelatih: Jesse Marsch (Amerika Serikat).
Uruguay (4-2-3-1): Sergio Rochet; Sebastian Caceres, Jose Gimenez, Mathias Olivera, Matias Vina; Federico Valverde, Manuel Ugarte; Facundo Pellistri, Giorgian De Arrascaeta, Maximiliano Araujo; Darwin Nunez.
Pelatih: Marcelo Bielsa (Argentina).