Jakarta (ANTARA) -
Informasi itu ia sampaikan dengan menjawab 22 pertanyaan penyidik dalam pemeriksaan dirinya sebagai saksi yang berlangsung sekitar lima jam.
“Pokoknya begini, T itu siapa, apakah dia benar pengendali atau tidak, saya sudah tuangkan dalam berita acara yang tadi saya tanda tangani dalam pemberian klarifikasi ke teman-teman penyidik,” kata dia ketika ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.
Akan tetapi, ketika awak media bertanya siapakah sosok T tersebut, ia enggan menjawab.
“Terkait inisial T yang selama ini juga menjadi pertanyaan banyak pihak rekan-rekan media, karena pemberian klarifikasi sudah dilakukan, maka silakan tanya ke penyidik,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia menegaskan bahwa pihaknya berfokus pada permasalahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), bukan kasus judi online yang diduga melibatkan T.
“Ada yang misleading dalam pemberitaan, seolah-olah BP2MI fokus pada judi online. Padahal, pidato saya dan juga yang disampaikan dalam pertemuan internal atau rapat terbatas di Istana itu tentang pencegahan tindak pidana perdagangan orang,” kata dia.
Ia mengatakan, permasalahan yang menjadi fokus pihaknya adalah pekerja Indonesia yang diberangkatkan secara ilegal ke luar negeri untuk dipekerjakan di bisnis judi online dan penipuan daring (scamming online).
Oleh karena itu, di dalam rapat terbatas di Istana, ia tidak hanya mengungkapkan sosok T yang diduga terlibat dalam kasus TPPO di Kamboja, tetapi juga pelaku-pelaku lain yang diduga terlibat dalam penempatan WNI secara ilegal di negara lain.
“Misalnya terkait penempatan ilegal ke Singapura, ada inisial S/J yang statusnya DPO hingga hari ini. Kemudian, yang kedua adalah inisial ARO atau AIM. Ketiga, inisial RS yang statusnya DPO. Kemudian, inisial S dan MM,” ucapnya.
Di hadapan Presiden, kata dia, ia juga memaparkan hal-hal dalam konteks TPPO, seperti angka dan data, modus operandi, daerah rekrutmen, dan sektor pekerjaan korban, seperti sebagai pekerja rumah tangga dalam kasus TPPO di Singapura dan judi online serta penipuan daring dalam kasus di Kamboja.
Sebelumnya, Kepala BP2MI Benny Rhamdani pada acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia wilayah Sumatera Utara di Medan, Sumatera Utara, Selasa (23/7), menyebut sosok berinisial T sebagai aktor pengendali praktik judi online di Indonesia dari Kamboja dan juga praktik penipuan daring.
Sebagaimana disaksikan melalui akun YouTube BP2MI RI, Benny pada kesempatan itu mengatakan bahwa eksistensi aktor berinisial T tersebut sudah dia sampaikan dalam sebuah rapat terbatas di Istana Kepresidenan, di hadapan Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri dan sejumlah menteri beberapa waktu yang lalu.
“Sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis online di Kamboja dan aktor di balik scamming online. Saya cukup menyebut inisialnya T saja paling depan. Dan ini saya sebut di depan Presiden. Boleh ditanyakan Pak Menkopolhukam, Pak Mahfud MD saat itu,” kata dia.
Berita Terkait
Jadi kementerian, Benny Rhamdani harap BP2MI perluas perlindungan PMI
21 Oktober 2024 10:23
Kepala BP2MI ungkap alasan sebut sosok inisial T dalam rapat terbatas
29 Juli 2024 22:55
Polri: Kepala BP2MI akan dimintai klarifikasi pada Senin siang terkait sosok berinisial T
27 Juli 2024 13:57
Hanura: Gibran masih juru kampanye Ganjar-Mahfud
23 Oktober 2023 09:16
Para calon ABK bertemu pihak perusahaan sebelum diusir
27 Agustus 2020 06:46
Raker Pengawasan Pemilu 2019
24 September 2018 19:22
Wapres minta Polri tindaklanjuti sosok inisial "T" terkait judi daring
1 Agustus 2024 15:06
Airlangga Hartarto tak tahu sosok inisial 'T' terkait judi daring
31 Juli 2024 13:52