Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina Mahmoud Al-Habbash untuk menyuarakan perdamaian dan perjuangan rakyat Palestina meraih kemerdekaan.
Menurut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, undangan tersebut merupakan salah satu program NU dalam rangka memfasilitasi keberadaan platform multilateral bagi Palestina dalam menyuarakan perjuangannya meraih kemerdekaan dan menghentikan genosida.
"Program yang kami bangun, yang akan kami jalankan beberapa hari ke depan ini adalah cara NU untuk berkontribusi membantu Pemerintah Palestina untuk mendapatkan platform dan menyampaikan suaranya kepada masyarakat Indonesia dan para tokoh yang menjadi simbol pengambilan kebijakan di Indonesia ini," kata Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Senin.
Ia berharap program mengundang Mahmoud Al-Habbash itu akan menghasilkan langkah yang mampu lebih menentukan nasib perjuangan rakyat Palestina.
Hal tersebut disampaikan Gus Yahya usai bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun di Gedung PBNU. Pertemuan itu, kata dia membahas sejumlah hal terkait detail agenda kunjungan Penasihat Presiden Palestina itu.
Lebih lanjut ia menyampaikan Mahmoud Al-Habbash dijadwalkan hadir di Indonesia pada 7 Agustus 2024 mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Sidrotun Naim yang menjadi ketua panitia pelaksana program tersebut menyampaikan bahwa usai tiba di Indonesia, tepatnya pada 7 Agustus malam, Mahmoud Al-Habbash dijadwalkan akan mengikuti makan malam bersama pihak Kedutaan Besar Palestina di Indonesia.
"Lalu tanggal 8 akan ke sini (Gedung) PBNU, interaksi dengan NU dan Ketum. Siangnya, (mengikuti) editorial meeting yang diikuti konpers. Sorenya, masih dalam konfirmasi dengan Kemenlu. Malamnya, akan ada makan malam yang diselenggarakan NU agar ada interaksi dengan ulama," ujar Sidrotun.
Selanjutnya pada 9 Agustus, Penasihat Presiden Palestina itu dijadwalkan bertemu dengan pimpinan MPR, melaksanakan Shalat Jumat di Masjid KH Hasyim Asy'ari, dan menghadiri kuliah umum di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA).
"Kemudian 10 Agustus pukul 19.00 akan ada ke Pesantren Daarul Rahman. Minggu ada pertemuan, Insya Allah dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla. Kemudian, dua wawancara eksklusif dengan media," kata Sidrotun.
Sementara itu, Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengapresiasi langkah PBNU dan kepedulian bangsa Indonesia pada Palestina.
Menurut dia, Mahmoud Al-Habbash bersedia mengunjungi Indonesia antara lain arena ia meyakini Indonesia dapat berperan banyak dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
"Karena, ia tahu bahwa Indonesia dapat semakin berperan dalam mendukung Palestina," ucapnya.
Berita Terkait
Gus Yahya: Hubungan NU-PKB ibarat pabrikan mobil, kalau rusak ditarik
3 Agustus 2024 20:07
Aliansi Santri Gus Dur tuntut Gus Yahya mundur dari kepengurusan PBNU
2 Agustus 2024 17:59
Kaji hubungan, PBNU tolak klaim eksklusif dari PKB
28 Juli 2024 19:36
PBNU nilai ada unsur ketidaktahuan dalam pertemuan dengan Isaac Herzog
16 Juli 2024 17:13
Ketum PBNU: klaim salam semua agama merupakan ibadah tidak tepat
12 Juni 2024 17:06
Soal ormas keagamaan peroleh izin tambang, PBNU: Wong kami butuh
6 Juni 2024 18:18
Gus Yahya: Tekad NU mengabdi bangsa tak akan pernah luntur
31 Januari 2024 14:24
PBNU: hentikan tindakan peralat agama terkait konflik Israel-Palestina
31 Oktober 2023 15:03