Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Komunitas Santri Liar Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ksatria Tumbang Ganti dalam rangka menyambut peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia, Selasa (13/8) malam.
"Kegiatan ziarah di TMP Ksatria Tumbang Ganti dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT Ke-79 Republik Indonesia," kata Pengasuh Komunitas Santri Liar Belitung, KH. Abdul Wahid di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, kegiatan ziarah di TMP Ksatria Tumbang Ganti diisi dengan pembacaan surah Yasin, Tahlil, dan doa bersama.
KH. Abdul Wahid menjelaskan, kegiatan ziarah dan doa bersama ini juga dilaksanakan guna mengenang jasa para Kusuma Bangsa yang telah berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
"Ziarah dan doa bersama ini sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia," ujarnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ziarah ini masyarakat tidak melupakan jasa, perjuangan, dan pengorbanan para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini tidaklah datang begitu saja, melainkan diperoleh dengan pengorbanan darah dan nyawa. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus selalu mengingat dan menghormati pengorbanan tersebut," kata KH. Abdul Wahid.
Kepala Kantor Kementerian Agama Belitung, Masdar Nawawi di Tanjung Pandan, Rabu mengapresiasi kegiatan ziarah dan doa bersama yang diselenggarakan oleh komunitas Santri Liar Belitung.
Ia menambahkan, kegiatan ziarah di TMP Ksatria Tumbang Ganti secara langsung merupakan kegiatan perdana atau pertama kali digelar, sehingga menjadi sebuah terobosan positif.
"Saya mendukung adanya kegiatan ziarah dan doa bersama yang dilakukan oleh komunitas Santri Liar Belitung yang diasuh oleh KH. Abdul Wahid dalam rangka menyambut HUT Ke-79 RI," ujarnya.
Masdar berharap, kegiatan ziarah ini dapat rutin dilaksanakan setiap tahunnya dengan lebih semarak lagi.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka kita mengisi dan mengenang para pahlawan yang telah berjasa dan berjuang merebut kemerdekaan. Kemudian ini adalah tanda bakti kita dalam mensyukuri nikmat kemerdekaan para pahlawan yang telah bersusah payah berjuang merebut kemerdekaan sedangkan hari ini kita hanyalah mengisi kemerdekaan itu," katanya.