Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menjelaskan maksud pernyataannya "datang ramai-ramai dan ditinggal ramai-ramai" saat menghadiri pembukaan Kongres III Partai NasDem.
"Begini, jadi datang ramai-ramai, ya kan. Perginya juga ramai-ramai," ujar Jokowi di sela kunjungan kerja di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis.
Jokowi menjelaskan bahwa maksud dari pernyataan itu adalah terkait kegotongroyongan seluruh masyarakat yang sangat diperlukan.
"Jangan kalau pas ada senang ramai-ramai, tetapi begitu ada banyak masalah tidak ramai-ramai lagi. Semuanya mestinya gotong-royong, diselesaikan bersama-sama, dicarikan solusinya bersama-sama," tuturnya.
Sebelumnya, saat menghadiri Kongres III Partai NasDem di Jakarta, beberapa hari lalu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya sangat menghargai jiwa besar Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Partai NasDem yang tetap mendukung penuh dan mengawal penuh keberlanjutan kebijakan pembangunan dan keberlanjutan pemerintahan.
Jokowi lalu mengeluarkan pernyataan tentang ditinggal ramai-ramai. "Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. Tapi, saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem," ujarnya.
Berita Terkait
Presiden: ada 493 bidang tanah di IKN siap ditawarkan ke investor
13 September 2024 17:10
Presiden Jokowi akui ingin mendarat di Bandara Nusantara IKN
13 September 2024 15:50
Presiden ingin pemerintahan baru bisa berlari kencang setelah dilantik
13 September 2024 09:33
Jokowi gelar Sidang Kabinet Paripurna untuk kali kedua di IKN
12 September 2024 19:06
Jokowi serahkan pembentukan Angkatan Siber kepada pemerintahan Prabowo
12 September 2024 15:51
Jokowi minta TNI/Polri dukung transisi pemerintahan Prabowo agar mulus
12 September 2024 15:48
Presiden Jokowi bertolak ke Kaltim untuk kembali berkantor di IKN
12 September 2024 09:10