Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menjelaskan maksud pernyataannya "datang ramai-ramai dan ditinggal ramai-ramai" saat menghadiri pembukaan Kongres III Partai NasDem.
"Begini, jadi datang ramai-ramai, ya kan. Perginya juga ramai-ramai," ujar Jokowi di sela kunjungan kerja di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis.
Jokowi menjelaskan bahwa maksud dari pernyataan itu adalah terkait kegotongroyongan seluruh masyarakat yang sangat diperlukan.
"Jangan kalau pas ada senang ramai-ramai, tetapi begitu ada banyak masalah tidak ramai-ramai lagi. Semuanya mestinya gotong-royong, diselesaikan bersama-sama, dicarikan solusinya bersama-sama," tuturnya.
Sebelumnya, saat menghadiri Kongres III Partai NasDem di Jakarta, beberapa hari lalu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya sangat menghargai jiwa besar Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Partai NasDem yang tetap mendukung penuh dan mengawal penuh keberlanjutan kebijakan pembangunan dan keberlanjutan pemerintahan.
Jokowi lalu mengeluarkan pernyataan tentang ditinggal ramai-ramai. "Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. Tapi, saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem," ujarnya.
Berita Terkait
Prabowo perintahkan Panglima TNI dan Kapolri antar Jokowi
20 Oktober 2024 22:07
Jokowi: Saya serahkan seutuhnya cita-cita besar bangsa kepada Prabowo
20 Oktober 2024 16:30
Presiden Prabowo lepas Jokowi pulang ke Solo
20 Oktober 2024 16:20
Jokowi tinggalkan Istana Merdeka usai purnatugas sebagai Presiden
20 Oktober 2024 15:21
Ketua MPR: Era Prabowo-Gibran jadi lembaran baru bagi bangsa Indonesia
20 Oktober 2024 11:21
Presiden tiba di Gedung Nusantara hadiri pelantikan Prabowo-Gibran
20 Oktober 2024 10:40
Rangkuman informasi hoaks, Prabowo gagal dilantik hingga ibu kota batal pindah
20 Oktober 2024 10:29
Jokowi bertolak ke parlemen hadiri pelantikan Prabowo-Gibran
20 Oktober 2024 10:17