Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengenang sosok mendiang Faisal Basri sebagai seorang ekonom yang kritis dan bisa mengoreksi kebijakan pemerintah.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Saya dan seluruh warga masyarakat Indonesia mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya, wafatnya Bapak Faisal Basri. Beliau adalah seorang ekonom yang kritis," kata Presiden Jokowi di sela kunjungan ke Surabaya, Jumat.
Jokowi mengatakan Faisal adalah ekonom yang detail dalam menyampaikan data-data lapangan dan juga bisa mengoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang baik.
"Saya kira itu hal yang sangat bagus," ujar Jokowi.
Ekonom alumnus Universitas Indonesia dan juga pendiri Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9) dini hari di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Semasa hidup, Faisal Basri terkenal sebagai seorang ekonom yang kritis dalam mengoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa keliru.
Keponakan dari mendiang Wakil Presiden Ke-3 RI Adam Malik itu memulai karir sebagai pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia untuk mata kuliah ekonomi politik, ekonomi internasional, ekonomi pembangunan, dan sejarah pemikiran ekonomi.
Faisal juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi, Program Magister Manajemen, Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan, dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (sejak 1988).