Washington (ANTARA) - Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby pada Rabu (18/9) menolak spekulasi tentang kemungkinan Israel bertanggung atas sederet ledakan di Lebanon.
"Saya tidak akan terlibat dalam hipotesis atau berspekulasi tentang apa yang terjadi atau yang tidak terjadi atau siapa yang mungkin bertanggung jawab," kata Kirby saat jumpa pers.
Pernyataan Kirby tersebut menanggapi pertanyaan wartawan tentang apakah aksi Israel merupakan eskalasi, mempertanyakan apakah Israel melakukan apa yang didesak AS agar semua pihak yang terlibat menghindari hal tersebut.
"Saya tidak akan bisa membahas insiden-insiden ini selama beberapa hari terakhir dengan penjelasan apa pun, dengan cara apa pun," katanya.
Sedikitnya 12 orang tewas dan lebih dari 2.800 orang lainnya terluka akibat ledakan massal penyeranta di Lebanon pada Selasa, menurut Kemenkes.
Gelombang kedua ledakan massal perangkat komunikasi pada Rabu (18/9) juga menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 300 orang lainnya.
Pemerintah Lebanon dan kelompok Hizbullah menyalahkan Israel atas sederet ledakan tersebut.
Sumber: Sputnik
Berita Terkait
Lebanon tuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata
29 November 2024 10:04
Respons dunia atas gencatan senjata Lebanon-Israel
28 November 2024 10:01
Lebanon-Israel sepakat akhiri konflik yang telah berlangsung setahun
27 November 2024 09:18
29 tewas, 67 terluka karena serangan Israel ke area padat warga Beirut
25 November 2024 13:36
Argentina jadi negara pertama yang tarik pasukannya dari UNIFIL
20 November 2024 13:01
Hizbullah akui tewasnya kepala hubungan media akibat serangan Israel
18 November 2024 14:24
Iran tegaskan akan dukung apapun keputusan yang diambil Hizbullah
16 November 2024 22:52
Pesawat tempur Israel kembali serang Beirut
16 November 2024 17:40