Pangkalpinang (ANTARA) - Sering kali kita melihat orang-orang menggunakan antibiotik sembarangan tanpa menggunakan resep dokter.
Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi yang timbul akibat dari adanya bakteri. Penyakit infeksi merupakan penyakit yang diakibatkan oleh Mikroorganisme sebagai respon tubuh akibat stimulasi dari sistem pertahanan tubuh.
Penyebab umum terjadinya Infeksi di sebabkan oleh bakteri.
Perlu diketahui penggunaan antibiotik tanpa aturan dan tata cara yang benar akan menyebabkan terjadinya resistensi. Resistensi antibiotik adalah kondisi dimana bakteri, virus, jamur dan parasit tidak mampu dimatikan oleh antibiotik. Resistensi antibiotik terhadap kuman dapat menyebabkan akibat yang fatal.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap pengobatan mengakibatkan bertambah lamanya seseorang menderita suatu penyakit, meningkatnya resiko kematian dan semakin lamanya masa rawat inap di rumah sakit Resistensi antibiotik atau kebal terhadap efek antibiotik terjadi saat bakteri tidak lagi merespon efektif terhadap antibiotik yang seharusnya menghentikan pertumbuhan atau membunuh bakteri.
Masalah ini semakin memburuk karena banyak orang yang mendapatkan antibiotik tanpa resep dokter dan kurang pemahaman tentang cara penggunaannya. Salah satu penyebab utama resistensi antibiotik yaitu:
• Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, termasuk minum antibiotik untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti batuk pilek, dan penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan diagnosis penyakit. Selain itu,
• Penggunaan antibiotik yang tidak teratur, seperti memberi jeda waktu 1-2 hari, juga dapat menjadi faktor risiko resistensi antibiotik.
• Ketidakpatuhan dalam menghabiskan seluruh resep antibiotik sesuai dengan waktu yang disarankan oleh dokter juga memberikan peluang bagi bakteri untuk mengembangkan resistensi.
Langkah-langkah preventif yang lebih efektif dalam mengatasi resistensi antibiotik dan cara penggunaan antibiotik yang tepat:
1.Konsultasi dengan Dokter: Hindari membeli antibiotik tanpa resep dokter.
2. Diagnosa yang Akurat: Pastikan antibiotik digunakan untuk infeksi bakteri, bukan virus atau jamur.
3. Habiskan Sesuai Aturan: Jangan berhenti minum antibiotik sebelum habis, meskipun gejala telah mereda.
4. Jangan Menyimpan Sisa Obat: Hindari menyimpan antibiotik yang tidak terpakai di rumah.
5. Jangan Memberikan kepada Orang Lain: Antibiotik yang diresepkan untuk seseorang tidak boleh diberikan kepada orang lain.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui seberapa berbahaya penggunaan antibiotik tanpa resep dokter atau kurang pemahaman tentang cara penggunaannya. Akan lebih baik jika antibiotik digunakan sesuai dengan anjuran atau resep dokter Untuk menghindari terjadinya resistensi.
*) Penulis adalah Sutira, mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang