Pekanbaru, Riau (Antara Babel) - Satelit milik Badan Antariksa Amerika
Serikat (NASA) mendeteksi 10 hotspot atau titik panas terdapat di
daratan Sumatera.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet
Riyadi, Jumat, mengatakan, titik panas tersebar pada lima provinsi di
pulau tersebut.
"Pukul 7.00 WIB pagi ini, wilayah daratan Sumatera Selatan
terdeteksi empat titik, Sumatera Utara dan Riau terpantau sama-sama
memberi sumbangan dua titik," ucapnya.
Selanjutnya dua provinsi lagi, yakni Sumatera Barat dan Jambi,
terlihat satelit masing-masing memberi sumbangan satu titik panas.
"Analisa kita, dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) dari sensor modis satelit, yakni Aqua dan Terra menyebut titik
panas ini miliki tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan di atas
50 persen," katanya.
Dia berujar, dua titik panas di Riau
terdapat pada dua kabupaten, yakni Pelalawan atau tepatnya di Kecamatan
Ukui dan Rokan Hilir di Kecamatan Tanah Putih.
"Sampai 26
September 2016, 10 unit armada udara kita tumpahkan 41.094.900 liter
dalam operasi water bombing (bom air)," kata Wakil Komandan Satgas
Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau Edward Sanger.
Dia jelaskan operasi bom air itu dilakukan dalam 11.073 kali
penerbangan dengan total kebakaran terutama di lahan gambut dipadamkan
berjumlah 3.734,01 hektare.
Satelit NASA Deteksi 10 Titik Panas di Pulau Sumatera
Jumat, 30 September 2016 15:47 WIB
Pukul 7.00 WIB pagi ini, wilayah daratan Sumatera Selatan terdeteksi empat titik, Sumatera Utara dan Riau terpantau sama-sama memberi sumbangan dua titik.