Jakarta (ANTARA) - Penyerang sayap Barcelona Lamine Yamal menjadi pencetak gol termuda di laga El Clasico, yang mempertemukan Real Madrid dan Barcelona, sepanjang sejarah setelah melesakkan satu gol pada partai terkini kedua tim, Minggu dini hari WIB.
Dikutip dari laman Barcelona di Jakarta, Minggu, Lamine menciptakan gol di El Clasico ketika usianya 17 tahun 105 hari.
Pesepak bola Spanyol tersebut memecahkan rekor milik rekannya di Barcelona, Ansu Fati yang membuat gol di El Clasico Liga Spanyol saat berumur 17 tahun 359 hari pada Oktober 2020.
Bedanya, ketika Ansu Fati mencetak gol, Barcelona yang bermain kandang di Stadion Camp Nou kalah 1-3 dari Real Madrid.
Sementara Lamine Yamal sukses membawa Barcelona menundukkan Real Madrid di markasnya sendiri, Stadion Santiago Bernabeu, dengan skor 4-0 juga di Liga Spanyol. Adapun tiga gol lain dihadirkan Robert Lewandowski (dua gol) dan Raphinha.
Baca juga: Barcelona permalukan Real Madrid 4-0 dalam laga El Clasico pertama
Baca juga: El Clasico, Real Madrid jangan hanya fokus pada Lamine Yamal
Sejauh ini, Lamine Yamal sudah empat kali bertarung di El Clasico dan Barcelona berharap gol perdananya tersebut tidak menjadi yang pertama.
Di Liga Spanyol, La Liga, Lamine sudah menjadi andalan di lini serang kanan Barcelona meski umurnya masih remaja.
Pada musim 2024/2025, Lamine Yamal bermain di 11 laga Barcelona di La Liga dan berhasil membuat lima gol dan enam assist.
Di Liga Champions UEFA musim yang sama, Lamine berlaga di tiga pertandingan dan membuat satu gol dan satu assist.
Kemenangan empat gol tanpa balas Barcelona membuat klub berjuluk Blaugrana itu masih memimpin klasemen sementara La Liga 2024/2025 dengan koleksi 30 poin dari 11 pertandingan. Sementara Real Madrid menguntit di posisi kedua dengan 24 poin dari 11 laga.
Terkait performa timnya ketika melawan Real Madrid pada Minggu dini hari WIB, pelatih Barcelona Hans-Dieter "Hansi" Flick melayangkan pujian untuk semua pemain.
Flick menyebut para pemainnya memberikan kemampuan maksimal di lapangan.
"Saya bangga dengan tim ini. Setiap pemain mengikuti rencana yang kami buat dan memberikan 100 persen. Kami mengetahui bagaimana bertahan dengan baik dan tetap melakukan strategi meski Madrid tidak memberikan kami banyak ruang. Di babak kedua, kami lebih mengendalikan permainan. Tim melakukan pekerjaan yang luar biasa," tutur juru taktik asal Jerman itu.