Jakarta (ANTARA) - Johannis Winar ditunjuk oleh PP Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) untuk menjadi Kepala Pelatih Timnas Bola Basket Putra Indonesia. Pelatih yang akrab disapa Coach Ahang tersebut menggantikan Milos Pejic yang telah memimpin Timnas Basket Indonesia sejak 2021.
Bagi Timnas Basket Putra Indonesia, Johannis bukanlah sosok baru di lapangan latihan. Dia sudah membersamai Milos Pejic untuk menjadi asisten pelatih dalam mengasah kemampuan para punggawa basket Indonesia.
Namun bedanya, kini Johannis Winar memiliki kewenangan lebih, dan memegang kendali di ruang ganti. Yang mana merupakan tempat krusial bagi seorang pelatih untuk memberikan strategi serta membakar semangat para pemain.
Hal itulah yang dirasakan oleh dua pemain Pelita Jaya Jakarta, Andakara Prastawa dan Mohamad Arighi Noor, yang mengungkapkan bahwa Coach Ahang memiliki aura yang luar biasa di ruang ganti.
"Energi dia yang selalu ada. Energi yang bisa membawa pemainnya," kata Arighi.
"Semangat dia yang membara-bara itu. Masa kalah semangat sama pelatih sendiri," timpal Prastawa.
Tahun 2024 adalah tahunnya Johannis Winar dan Pelita Jaya. Datang sebagai pelatih pengganti di pertengahan musim, Johannis Winar mempersembahkan dua gelar juara domestik bagi Pelita Jaya Jakarta. Bahkan, keikutsertaan PJ di kompetisi internasional Basketball Champion Leagues (BCL) Asia 2024 pun tak mengecewakan.
Johannis Winar menggantikan Robert William untuk menjadi Kepala Pelatih Pelita Jaya pada Maret 2024. Di bawah asuhan Johannis, Pelita Jaya sempat mencatat 16 kemenangan beruntun dalam dua kompetisi, yakni IBL dan BCL Asia 2024.
Puncaknya adalah saat Johannis bisa membawa Pelita Jaya kembali juara setelah tujuh tahun puasa gelar, dan tiga kali gagal dalam final IBL. Bahkan, gelar juara itu didapat dengan susah payah. Di mana Pelita Jaya kalah lebih dulu di game pertama oleh Satria Muda Pertamina Jakarta, namun bisa membalasnya di dua laga penentuan selanjutnya.
Bahkan di laga penentuan pun, yakni di game ketiga, kemenangan didapat dengan usaha yang sangat keras oleh para pemain Pelita Jaya. Prastawa dan Arighi menyebut usaha kerasa itu didapat dari Johannis Winar yang membakar semangat para pemain.
Saat Pelita Jaya juara IBL 2024, tidak sedikit yang mencibir bahwa kesuksesan itu didapat dari kontribusi para pemain asing yang berkelas. Namun, anggapan itu dipatahkan ketika Pelita Jaya Jakarta kembali juara turnamen pramusim IBL All Indonesian 2024, dengan melawan tim yang sama di final, Satria Muda Pertamina Jakarta. Bahkan, kemenangannya pun identik dengan musim IBL 2024, yakni dengan kedudukan 2-1, kalah terlebih dulu di game kesatu.
Kemampuan manajerial Johannis Winar tidak bisa diragukan lagi di sini. Pelita Jaya mengikuti tiga kompetisi musim ini, dan dua di antaranya keluar sebagai juara.
IBL 2024 menunjukkan manajemen kepelatihan Coach Ahang yang apik dalam mengelola para pemainnya satu sama lain. Mereka memiliki kedalaman tim yang bisa diandalkan dan saling menutupi satu sama lain, sehingga tiap pemain memiliki tugas masing-masing. Alhasil, saat PJ menjuarai liga 2024, semua pemain berperan.
Di IBL All Indonesian 2024, Johannis Winar menunjukkan kemampuannya dalam mengasah talenta pemain muda. Lima menit terakhir laga penentuan di final IBL All Indonesian 2024, yang menentukan kemenangan Pelita Jaya, adalah kepercayaan Johannis Winar yang menurunkan seluruh pemain mudanya.
Hasilnya, Johannis tidak membuat kesalahan dengan mempercayakan gelar juara pada para pemain muda Pelita Jaya.
Jika melihat kompetisi BCL Asia 2024, sebenarnya hasilnya tidaklah mengecewakan bagi tim asal Indonesia.
Pelita Jaya berhasil mengalahkan delapan juara di liga basket top Asia, dan hanya mengalami satu kekalahan dari total sembilan laga yang dimainkan pada tiga fase kompetisi.
Di dua babak kualifikasi BCL Asia 2024, Pelita Jaya berhasil menyapu bersih kemenangan 6-0. Mereka mengalahkan juara Thailand Hi-Tech Baskteball, juara Mongolia yang bola basketnya sedang berkembang Ulaanbaatar Xac Broncos, juara Singapura Adroit Club, juara IBL 2023 Prawira Bandung, juara Malaysia NS Matrix, dan Hong-Kong Eastern.
Di babak utama BCL Asia 2024, Pelita Jaya berhasil mengalahkan juara tiga kali berturut-turut liga basket Iran, Shahdari Gorgan, dan juara Korea Selatan KCC Busan Egis. PJ hanya kalah dari juara liga Jepang, Hiroshima Dragonflies.
Bermain di dua kompetisi sekaligus dalam waktu yang bersamaan, namun Pelita Jaya masih bisa menampilkan performa top. Manajemen yang dilakukan oleh Johannis Winar dalam rotasi pemain jelas sangat berperan di sini.
Pelatih-pelatih Indonesia
Sebuah kebanggaan bagi bola basket Indonesia bahwa di kerasnya kompetisi IBL dengan banyaknya pemain dan pelatih asing berkualitas, namun kedua tim yang mencapai final, Pelita Jaya dan Satria Muda, ditukangi oleh dua pelatih berkewarganegaraan Indonesia.
Johannis Winar dan Youbel Sondakh, adalah dua pelatih Indonesia tulen yang menggantikan dua pelatih asing di tengah musim untuk Pelita Jaya dan Satria Muda. Dan keduanya sama-sama mengalahkan seluruh pelatih asing yang ada di IBL.
Kabar baiknya lagi, Youbel Sondakh ditugaskan oleh Perbasi untuk menjadi asisten pelatih Johannis Winar untuk Timnas Basket Putra Indonesia yang akan berlaga di Window 2 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025.
Youbel, bersama dengan pelatih lokal lainnya, yaitu Antonius Ferry Rinaldo, dan Tondi Raja Syailendra yang juga memiliki pengalaman melatih, akan membantu Coach Ahang untuk memberikan yang terbaik untuk Timnas Indonesia.
Indonesia saat ini berada di Grup A Window 2 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 bersama Thailand, Korea Selatan, dan Australia dan telah menelan dua kekalahan, yaitu dari Thailand dan Australia.
Indonesia dijadwalkan melakoni laga tandang menghadapi Korea Selatan di Gymnasium Goyang pada 21 November. Selanjutnya, Indonesia akan menjamu Thailand di Indonesia Arena pada 24 November.
Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya. Saya akan berusaha semaksimal saya bisa untuk kasih yang terbaik, kata Johannis Winar.