Pangkalpinang, Babel (ANTARA) - BPS mencatat Kepulauan Babel mengalami inflasi pada Oktober 2024 sebesar 0,22 persen secara tahunan atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 103,57 dibandingkan Oktober tahun sebelumnya sebesar 103,34.
"Secara month to month (m-to-m) Kepulauan Babel mengalami deflasi 0,18 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menyatakan inflasi y-on-y Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terjadi, karena adanya kenaikan harga kelompok pakaian dan alas kaki 2,04 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,23 persen, dan kesehatan sebesar 0,85 persen.
Lalu, kelompok transportasi naik 0,28 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 1,08 persen, pendidikan 3,09 persen, penyediaan makanan dan minuman, restoran sebesar 1,22 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 2,30 persen.
Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu makanan, minuman dan tembakau 0,86 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,18 persen, dan informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,22 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi y-on-y pada Oktober 2024 antara lain beras, sigaret kretek mesin, emas perhiasan, kopi bubuk, tahu mentah, akademi, perguruan tinggi, minyak goreng, gula pasir, sigaret kretek tangan, jeruk, tempe, sigaret putih mesin, sepeda motor, bawang merah, sewa rumah, nasi dengan lauk, terasi udang, baju anak setelan, pelumas/oli mesin, dan bawang putih," katanya.
Sedangkan, komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y antara lain daging ayam ras, cabai merah, ikan bulat, ikan kerisi, sawi hijau, ikan kembung, kangkung, ikan tongkol, ketimun, bensin, kacang panjang, wortel, cabai rawit, ikan selar, ikan singkur, tomat, bayam, ikan ekor kuning, cumi-cumi, dan ikan dencis.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap deflasi m-to-m pada Oktober 2024, antara lain angkutan udara, cabai merah, kangkung, ketimun, bensin, kentang, bayam, kacang panjang, ikan tongkol, terong, ikan bulat, buah naga, wortel, beras, udang basah, dan anggur.
"Komoditas yang memberikan andil inflasi m-to-m yaitu ikan kembung, bawang merah, sawi hijau, ikan tenggiri, emas perhiasan, minyak goreng, cabai rawit, bahan bakar rumah tangga, roti manis dan air kemasan," sebut Toto.