Jakarta (Antara Babel) - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan berencana untuk mengajak Arcandra Tahar dalam kunjungan kerja ke Jepang pekan ini untuk membicarakan kelanjutan Blok Masela.
Mantan Menteri ESDM yang dicopot karena dwikewarganegaraan 15 Agustus lalu itu, juga turut hadir dalam acara peringatan hari jadi pertambangan dan energi yang digelar di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa.
Menurut Luhut, Arcandra diboyong ke Jepang lantaran prestasinya dalam efisiensi investasi proyek Blok Masela dengan diskusi terbuka dengan para investor terkait.
"(Soal) Blok Masela, saya ajak Pak Arcandra karena beliau ahlinya untuk nanti langsung menjelaskan," ucapnya.
Menurut Menko Bidang Kemaritiman itu, kunjungannya ke Jepang merupakan perintah Presiden Jokowi. Di sana, ia akan melakukan pertemuan dengan sejumlah menteri dan Perdana Menteri Jepang.
Lebih lanjut, Luhut memastikan ada progres atas permintaan kontraktor Blok Masela asal Jepang, Inpex, dalam menggarap wilayah kerja migas tersebut.
"Semua dalam negosiasi dan semua ada progresnya," ungkapnya, tanpa menjelaskan rinci isi poin negosiasi.
Undang Jepang investasi
Luhut mengaku kunjungan ke Jepang adalah untuk membahas peluang investasi yang bisa dimasuki negeri Matahari Terbit itu di Indonesia.
Menurut dia, menyusul program amnesti pajak yang cukup sukses, dana repatriasi yang diperoleh pemerintah pun bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur.
"Nah pemerintah tidak ingin hanya BUMN saja, Presiden menegaskan ada 'private sector' (swasta) juga bisa main. Makanya, Jepang kami beri porsi," jelasnya.
Salah satu proyek yang sudah diamini pemerintah untuk dimasuki Jepang adalah Pelabuhan Patimban, Subang, yang akan melengkapi Pelabuhan New Priok sebagai pelabuhan internasional.
"Tadi malam Presiden juga minta Jepang masuk untuk bikin kereta cepat Jakarta-Surabaya atau mungkin pelabuhan atau proyek listrik lainnya," ujarnya.
Peluang investasi lain yang juga akan dijajaki dalam pertemuan tersebut, lanjut Luhut, adalah kerja sama di bidang maritim.
"Kami sedang menimbang kerja sama maritim antara Jepang dan Indonesia. Kerja sama maritim ini luas, kekayaan maritim kita juga luar biasa," pungkasnya.