Sungailiat (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggandeng perguruan tinggi di wilayah itu untuk memenuhi stok darah.
"Kami sengaja menggandeng perguruan tinggi seperti Universitas Bangka Belitung, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung dan perguruan tinggi yang lain untuk memenuhi stok darah sebelum disalurkan kembali ke pasien atau masyarakat," kata Kepala Bidang Humas PMI Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Rabu.
Diharapkan dengan menggandeng perguruan tinggi, kata Boy Yandra, kegiatan sosial donor darah baik dari mahasiswa maupun dosen berjalan rutin sehingga kebutuhan darah di markas PMI terpenuhi.
"Tercatat, kebutuhan darah yang disalurkan ke pasien di rumah sakit rata-rata 10 hingga 20 kantong per hari," katanya.
Menurutnya, jumlah kebutuhan darah tersebut pada saat tertentu mengalami kenaikan permintaan sehingga mengharuskan pihak PMI menggalang darah dari relawan.
"Donor darah tidak hanya memberi manfaat besar bagi masyarakat yang membutuhkan karena menyelamatkan jiwa orang lain, namun juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor," kata Boy Yandra yang menjabat Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Bangka Belitung.
Boy Yandra mengakui, stok darah yang tersedia di markas PMI dihimpun dari relawan dan kegiatan sosial donor darah masal yang diselenggarakan oleh berbagai instansi, TNI Polri, swasta dan yang lain.
Selain menggandeng perguruan tinggi, kata dia, PMI Kabupaten Bangka bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah untuk memaksimalkan kegiatan donor darah.
"Saya optimis dengan memperkuat kerja sama, stok darah dapat tercukupi dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.*