Belitung Timur (ANTARA) - PT Timah Tbk berkolaborasi dengan Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas dan Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melatih 80 guru mata pelajaran matematika di sekolah dasar guna menyukseskan Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka).
"Pelatihan dan kolaborasi ini penting untuk meningkatkan mutu pendidikan," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas Ahmad Rizali di Belitung Timur, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan dimulai Kamis (28/11) hingga Sabtu (30/11) di SDN 3 Manggar dan SDN 1 Gantung Belitung Timur, untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan matematika secara kreatif dan efektif kepada siswa.
“Kami berharap para guru yang mengikuti pelatihan ini dapat menerapkan metode baru yang lebih menarik dalam mengajar matematika, sehingga siswa tidak hanya memahami konsep tetapi juga semakin mencintai mata pelajaran ini,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Belitung Timur Dedi Wahyudi menyampaikan apresiasinya kepada PT Timah atas kontribusi nyata dalam mendukung sektor pendidikan di wilayah tersebut.
“Matematika merupakan dasar dari berbagai ilmu pengetahuan. Upaya ini diharapkan menciptakan generasi pelajar yang unggul dan kompetitif,” katanya.
Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk Anggi Siahaan menegaskan bahwa Program Gernas Tastaka adalah wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pendidikan di sekitar wilayah operasional.
“Kami percaya, pendidikan yang berkualitas adalah pondasi utama untuk membangun generasi masa depan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan para guru memiliki kemampuan untuk menginspirasi siswa-siswi agar lebih mencintai matematika,” ujarnya.
Ia mengatakan selain Gernas Tastaka, PT Timah Tbk juga menjalankan berbagai program pendidikan lainnya, seperti Pemali Boarding School yang telah menghasilkan 832 alumni berprestasi sejak tahun 2000.
"Melalui inisiatif ini, PT Timah Tbk berharap dapat terus berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang berkualitas, sekaligus mendukung pembangunan pendidikan yang berkelanjutan di Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," katanya.