Moskow (ANTARA) - Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengungkapkan pada Minggu (8/12) bahwa mereka terus memberikan bantuan kemanusiaan di Suriah.
"Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengikuti dengan cermat perkembangan terbaru dan situasi kemanusiaan di Suriah," kata IFRC dalam sebuah pernyataan.
"Pekerjaan penyelamatan nyawa yang dilakukan oleh relawan Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC) terus berlanjut, dan cabang-cabangnya yang tersebar di seluruh negara berkomitmen untuk mendukung orang-orang yang membutuhkan."
"Mereka terus memberikan makanan, air, dan barang-barang dasar, perawatan kesehatan darurat, serta dukungan kepada rumah sakit dengan pasokan medis dan air bersih yang aman," tulis pernyataan tersebut.
Kelompok bersenjata Suriah berhasil merebut ibu kota nasional Damaskus pada Minggu (8/12).
Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa ia bersama 18 menteri lainnya memutuskan untuk tetap tinggal di Damaskus.
Al-Jalali juga mengatakan telah menghubungi para pemimpin kelompok militan yang memasuki kota tersebut.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah melakukan negosiasi dengan beberapa pihak yang terlibat dalam konflik Suriah.
Pada Minggu (8/12), sebuah sumber di Kremlin mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow, dan Rusia telah memberikan suaka kepada mereka atas dasar kemanusiaan.
Sumber tersebut juga mencatat bahwa pejabat Rusia sedang berhubungan dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang pemimpinnya telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan institusi diplomatik di Suriah.
Sumber: Sputnik-OANA