Jiuquan, China (Antara Babel) - Pesawat luar angkasa berawak China,
Shenzhou-11, akan diluncurkan pukul 07.30 waktu Beijing, Senin
(17/10), demikian juru bicara Program Luar Angkasa China, Minggu.
Pesawat luar angkasa itu diawaki dua astronot pria, yakni Jing
Haipeng dan Chen Dong, demikian pernyataan Wakil Direktur Teknik Program
Luar Angkasa China, Wu Ping, dalam konferensi pers di Pusat Peluncuran
Satelit China, di Jiuquan.
Misi mereka juga membawa roket Long March-2F, demikian kata Wu.
Pesawat ruang angkasa tersebut akan mengorbit laboratorium luar
angkasa China, Tiangong-2, dalam waktu dua hari dan dua astronot
tersebut akan tinggal di sana selama 30 hari, kata perempuan juru bicara
itu.
Setelah itu, pesawat ruang angkasa Shenzhou-11 akan meninggalkan Tiangong-2 dan kembali ke bumi dalam waktu dua hari.
Misi itu bertujuan mengangkut personel dan material antara Bumi dan
Tiangong-2 serta melakukan penelitian, perakitan, dan mengembangkan
teknologi ulang-alik.
Selama misi tersebut, pesawat ruang angkasa akan membangun kompleks
Tiangong-2. Kemampuan kompleks itu mendukung kehidupan, pekerjaan, dan
kesehatan atsronot di luar ruang angkasa sehingga kemampuan astronot
yang akan melaksanakan misi penerbangan dapat teruji, kata Wu.
Aktivitas lain termasuk percobaan medis luar angkasa, percobaan
ilmu pengetahuan luar angkasa, dan perawatan di dalam orbit dengan
melibatkan manusia bersamaan dengan aktivitas untuk memopulerkan ilmu
pengetahuan.
Dua astronot itu akan melakukan uji coba ultrasound selama
perjalanan menuju ruang angkasa untuk pertama kalinya, membudidayakan
tanaman di luar angkasa, dan akan melakukan uji coba penelitian tiga
pemenang kompetisi disain eksperiman untuk siswa SMP di Hong Kong.
Beberapa perubahan teknis telah dilakukan Shenzhou-11, meskipun
fungsi utamanya dan parameter teknisnya masih sama dengan Shenzhou-10,
demikian kata Wu.
Untuk memenuhi kebutuhan misi itu, strategi pengendalian orbit dan
prosedur penerbangan telah disesuaikan untuk mengadaptasikan Shenzhou-11
dengan perubahan penelitian, perakitan, dan kembali orbit dari 343
kilometer hingga 393 kilometer dari Bumi.
Penataan pengangkutan kargo telah disesuaikan dengan peningkatan kemampuan transportasi dalam misi tersebut.
Untuk lebih meningkatkan kehandalan pesawat ruang angkasa dan
keselamatan astronot, pesawat tersebut telah dilengkapi telekomunikasi wide-beam relay
yang secara signifikan akan memperluas cakupan telemetri, pelacakan dan
kontrol, serta meningkatkan kemampuan dukungan komunikasi di darat
ketika postur pesawat ruang angkasa tersebut berubah dengan cepat.
Untuk menguji teknologi masa depan ruang angkasa dan memenuhi
permintaan perpanjangan penelitian, telemtri, dan perangkat pelacak
dalam stasiun ruang angkasa pada masa mendatang, beberapa perangkat di
Shenzhou-11 telah diupgrade, demikian menurut Wu.
"Perubahan teknis tertentu juga telah dilakukan di pesawat pembawa roket itu," ujarnya menambahkan.
Tiangong-2 telah melakukan manuver ke dalam orbit hampir sekitar 393 kilometer dari Bumi, katanya.
Sejak memasuki orbit, peralatan "payload" Tiangong-2 telah
menyelesaikan pemeriksaan dan konfigurasi pendahuluan serta eksperimen
ruang angkasa sejak 22 September lalu sesuai rencana.
"Menurut pengujian di orbit dan data eksperimen, Tiangong-2 telah
menyampaikan hasil yang diinginkan. Rapornya memuaskan," ujarnya.
Sejak memulai program ruang angkasa berawak, China telah
menandatangangani sejumlah kesepakatan kerja sama dengan sejumlah
lembaga ruang angkasa dari berbagai negara dan sejumlah organisasi
internasional.
Pada masa mendatang, China akan melanjutkan pertukaran secara aktif
dan kerja sama dalam pengembangan peralatan, aplikasi ruang angkasa,
pelatihan astronot, penerbangan bersama dan pengobatan ruang angkasa.
"Ini sebuah awal yang baru. Ini menandai akhir menuju tahap
eksplorasi program luar angkasa berawak China," kata Wakil Komandan
Program Luar Angkasa Berawak China, Zhang Yulin.
Dengan berdirinya stasiun luar angkasa sendiri yang diharapkan
selesai sekitar 2020, China akan melaksanakan misi luar angkasa berawak
secara teratur dengan pesawat ruang angkasa yang diluncurkan beberapa
kali dalam setahun, bukan sekali setiap beberapa tahun, demikian kata
Zhang yang juga Wakil Kepala Departemen Pengembangan Senjata Komisi
Militer Pusat China.
"Selain astronot, mudah-mudahan para teknisi dan bahkan wisatawan bisa pergi ke ruang angkasa," kata Zhang.
Senin Besok, China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Shenzhou-11
Minggu, 16 Oktober 2016 16:56 WIB